Mohon tunggu...
yana banyu negoro
yana banyu negoro Mohon Tunggu... karyawan swasta -

tidak ada maksud lebih selain menjaga existensi kemanusiaanku untuk dapat bercerita dan mendengarkan apa yang terjadi serta berbuat semampuku untuk menciptakan kehidupan yang indah dalam kehidupan yang singkat ini.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dialog Keramaian vs Sepi

31 Maret 2015   00:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:46 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sendiri itu saat candu tak lagi terbeli dan iblis merajuk pergi

Lalu kamu kemana hai keturunan adam?

Kemana itu adalah tujuan.

Iyah sekarang kamu mau kemana? saat sepi dan pesta telah usai

sementara hanya tinggal arang sebagai penghangat dan selimutpun tak lagi terbeli.

Itu yang aku tidak mengerti mau kemana lagi wahai jiwa yang sepi..

Aku buta peta dan tak pegang pandu hidup..

telah kuhabiskan hidupku memuja keramaian berbalut sombong dan ria

kemana aku pergi .. sementara semua telah pergi

Masih maukah Kau menampungku?

Atau sudah tidak perduli muak atas tingkahku saat ramai seperti abadi bagiku

lalu kemana aku jika Kau pun telah muak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun