Rumah Kopi itu kini kembali dibuka
Tepat jam 2 siang tadi aku bergegas meninggalkan kamar
Berada dalam cemas karna pikiran semakin kikir
Segera kulihat dinding Handphone dan ternyata ada satu panggilan masuk tak terjawab
Aku kenal Nomor siapa itu, ya itu adalah nomor adik seperjuanganku
Lelaki yang selama ini menjadi teman dekat ku untuk berbagi pengetahuan dan cerita Luar biasa
sehingga kami selalu hidup Rukun dalam persahabatan, meskipun tidak dalam Gagasan dan pikiran
Jelas, sebab dalam ilmu pengetahuan tidak ada senior maupun junioran.
Sebelum mampir kerumah kopi kami sempatkan waktu untuk melihat-lihat buku di Gramedia
banyak buku baru yang sangat menarik dan menguji adrenalin untuk bersatu dalam bait-bait kata
sayangnya kali ini, kami harus puasa karna tidak ada uang untuk merealisasikan hasrta memiliki buku-buku itu