Mohon tunggu...
Suryanto Rauf
Suryanto Rauf Mohon Tunggu... Jurnalis - Bumi Ku Adalah Bumi Manusia

Bumi manusia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Aktivis Kritis Dilarang di Indonesia?

1 September 2019   11:22 Diperbarui: 1 September 2019   21:20 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pahlawan Nasional/sumber: instagram/adie_sapp

Bagaimana tidak, jika memang sejarah tidak lagi menginkan satu sistim otoriter bersemayam dibumi indonesia maka pemerintah harus memilih mana kiri kritis dan mana kiri yang rasis dalam melawan pemerintah. 

Inilah hal yang tidak bisa di pungkiri bahwa aktifis pergerakan adalah manusia yang ingin lepas dari sebuah keterikatan dan ketertarikan untuk mellawan pancasila, sebab pancasila sudah final dan tidak harus lagi di perdebatkan. 

Namun jika memang pemerintah menjadikan pancasila untuk menangkap dan memenjarahkan para aktifis maka ini adalah sebuah kesalahan besar sebab tidak ada sebuah kesalehan disana, karna negara ini telah sepakat untuk melepaskan segala atribut meliter sejak runtuhnya sistim orde baru runtuh.

Aktifis hari ini hidup dalam sebuah lingkungan yang justrus mengancam masa depan hidupnya bersama keluarga, sehingga kepastian untuk hidup aman dan damai sebagaimana yang telah diamanatkan oleh pembukaan UUD 1945 menjadi sebuah Utopis. 

Padahal Undang-undang telah menjamin hak hidup warga negaranya untuk bebas dan aman. lagi-lagi bangsa ini membuat ulah yang tidak jelas dengan menangkap Aktifis membuat masyarakat tidak percaya untuk dilayani pemerintah. 

Jika memang para aktifis hari ini melakukan kesahan maka pemerintah harus bijak dalam menangani aktifis-aktifis yang ada di indonesia bukan dengan jalan kekerasan dll. mungkin itulah harapan yang bisa diharapkan hari ini untuk diketahui oleh pemerintah.

BANGKITLAH HAY MAHASISWA DAN AKTIVIS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun