Mohon tunggu...
SYAHIRUL ALEM
SYAHIRUL ALEM Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan & Owner El-Tsa Collection

hobi Menulis & Berkebun Profesi Pustakawan dan Owner El-Tsa Collection

Selanjutnya

Tutup

Bola

Fanatisme dalam Sepakbola Nasional

10 Januari 2025   09:48 Diperbarui: 10 Januari 2025   09:48 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Polemik pemecatan Shin Tae Yong masih ramai diperbincangkan oleh publik baik netizen, kelompok supporter maupun para pengamat bola di berbagai media. Sebenarnya tidak ada kerugian bagi PSSI selama mempekerjakan STY , bahkan pamor timnas terangkat berkat kepiawaian coach Shin Tae Yong kalaupun ada kekurangan adalah STY gagal meraih piala AFF, bahkan terakhir STY gagal membawa timnas lolos penyisihan grup. Fanatisme yang tinggi dari suporter timnas terlihat hampir di setiap laga timnas yamg selalu penuh oleh riuh para suporter. Para pejabat negara terlihat hadir untuk mendukung timnas garuda. Pesona timnas garuda seakan membius para supporter untuk total mendukung saat bertanding. Tidak hanya di stadion diluarpun acara nonton bareng menjadi kegiatan favorit dilingkungannya.

Di saat STY outpun para netizen menyesalkan tindakan PSSI bahkan netizen menyerang PSSI sebagai pelampiasan kekecewaan. Niat baik PSSI tampaknya masih belum di terima padahal ketua umum PSSI Erick Thohir sudah menjelaskan dengan gamblang kenapa STY diberhentikan. Dalam sejarah persepakbolaan nasional fanatisme suporter terlihat saat musim divisi persarikatan, dengan membawa nama daerah nama-nama tim seperti Persib Bandung pendukungnya  tidak hanya warga bandung saja tapi merata di Jawa Barat. Persebaya terkenal dengan suporter super fanatik bonek. Para Suporter bergerak dan bergerombol layaknya geng sehingga bila ada pertandingan nyaris pertokoan di sekitar stadion harus tutup. Pihak kepolisian di bantu aparat TNI di buat siaga penuh di setiap sudut stadion maupun di luar stadion. Fanatisme berlebihan sangat kelihatan ketika suporter meluapkan kekecewaannya saat tim kesayangannya mengalami kekalahan dengan cara merusak fasilitas. Fanatisme Suporter sebagai bentuk rasa cintanya terhadap timnya, saat ini perhatian para suporter terhadap timnas diberbagai kelompok umur sangat tinggi. Bahkan penjualan tiket sampai ludes. Nilai lebih supporter timnas ini menjadi daya tarik bagi para pelatih asing untuk melatih timnas. STY sudah merasakan bagaimana dukungan total suporter saat pertandingan di Stadion bahkan namanya terangkat juga.

Fanatisme supporter selalu mendatangkan sisi positif dan negatif, sisi positifnya adalah penjualan marchendase PSSI akan terus meningkat, apalagi menjelang pertandingan timnas. Selain itu fanatisme suporter juga menjadi daya tarik publik untuk sama-sama mendukung timnas Garuda. Sponsor yang mulai membanjiri timnas saat ini juga karena dukungan total dari para suporter yang tiada henti-hentinya mendukung baik di saat bertanding maupun tidak ada pertandingan.

Atsmosfer pertandingan itulah yang membuat tim lain menjadi shock ketika bertanding dengan timnas seolah bertanding melawan 12 orang pemain. Memasuki tahun 2025 adalah era baru bagi timnas senior dengan pelatih baru baru sang legenda timnas Belanda Patrick Kluivert. Bagi para supporter yang masih meragukan kemampuan melatih Patrick Kluivert sehingga kedatangannya di tolak oleh para suporter Timnas. Pro Kontra kehadirannya masih hangat dalam perdebatan dan  perbincangan publik sepakbola. Harapan seluruh masyarakat Indonesia yaitu Timnas Garuda lolos Piala Dunia 2026 adalah harga mati.  Publik sudah terlanjur ngefans sama STY namun pihak PSSI lebih memilih kenyamanan para pemain Diaspora dalam berlaga pada pertandingan lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026. Nasi sudah menjadi bubur tiada kegunanya membela STY mati-matian karena PSSI lah yang berkuasa dan bertanggungjawab. Saatnya fanatisme itu dialihkan untuk mensuport bagaimana tim Patrick Kluivert bekerja dengan tenang dan profesional.

Bila coach baru ini sukses maka kesuksesnya adalah kesuksesan bersama. Hentikan fanatisme yang berlebihan saatnya mendukung sebuah sistem yaitu sepakbola Indonesia yang tertata dari sisi manajemen maupun juga para pemain yang profesional dan sungguh-sungguh untuk membawa bendera Indonesia di kancah Internasional. Pemberitaan media sudah saatnya berimbang tidak emosional yang justru bisa menyulut sebuah tragedi baru seandainya timnas garuda tidak sesuai ekspektasi.  karena faktor adaptasi pelatih baru juga diperlukan. Ketegasan dari ketua umum PSSI Erick Thohir bahwa pelatih baru tidak ada lagi proses tapi adalah sebuah hasil maksimal dalam pertandingan.

Sepakbola nasional sudah menjadi bagian dari kehidupan publik, kemenangan akan berdampak positif bagi warga masyarakat kegagalan akan membawa luka dan rasa kecewa yang berat. Itu semua sudah disadari oleh manajemen PSSI. Pelatih yang bagus, pemain yang bagus, manajemen yang profesional serta supporter yang selalu setia adalah kunci kekuatan sepak bola nasional untuk menenbus Piala Dunia 2026. Pemerintah juga sudah menguncurkan dananya sebagai tanda pentingnya presatsi sepakbola nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dunia saat ini begitu perhatian terhadap perkembangan timnas setidaknya semua pihak menyadarinya untuk tetap solid tidak saling menyalahkan ataupun membully pihak-pihak pengambil kebijakan yang sudah bekerja keras membangun sepakbola Indonesia. (Syahirul Alem, pemerhati Olahraga & Timnas)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun