Mohon tunggu...
SYAHIRUL ALEM
SYAHIRUL ALEM Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan & Owner El-Tsa Collection

hobi Menulis & Berkebun Profesi Pustakawan dan Owner El-Tsa Collection

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Pahlawan dan Kebanggaan Terhadap Karya Anak Bangsa

10 November 2024   13:20 Diperbarui: 10 November 2024   14:21 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dok. Pribadi

Sepuluh November diperingati sebagai hari pahlawan nasional untuk mengenang aksi heroik rakyak Surabaya dan sekitarnya dalam memberikan perlawanan terjadap pasukan sekutu. Sebuah nyali yang luar biasa dengan senjata yang serba terbatas menggelorakan perang kota selama beberapa hari. Sejarah teringat bagaimana Bung Tomo menyemangati arek-arek Suroboyo untuk berjuang melawan pendudukan kembali Sekutu. Mengingat begitu besarnya jasa para pahlawan dalam mempertahankan NKRI, generasi saat ini yang merupakan pewaris masa depan negeri ini. Mari saatnya bersama-sama terus bekerja dan berkarya agar Indonesia menjadi bangsa yang maju yang diakui oleh dunia.

Di Era Presiden Prabowo Subianto telah memulainya dengan berorientasi pada produk dalam negeri, mobil Pindad sebagai karya anak negeri yang akan dipakai oleh pejabat kementerian.  Sudah banyak karya anak negeri yang di kagumi oleh pihak asing bahkan keahliannya tersebut dimanfaatkan perusahaan luar negeri, sejarah mencatat presiden ke 3 Ri BJ Habibie adalah seorang ilmuwan beliau terkenal dengan teori Crack Progression dan pesawat N250 Gatotkaca yang terbang pertama kali tahun 1995 juga ilmuwan Dr. Johny Setiawan yang merupakan  penemu banyak Planet Ekstrasurya.

Negeri ini masih teringat wabah covid-19 di saat dunia rebutan vaksin. Para ahli kesehatan dalam negeri  juga sukses membuat vaksin merah putih. Barangkali telah banyak ilmuwan di negeri ini yang telah menemukan berbagai hal yang berguna untuk kemaslahatan hidup. Adalah penemuan  Profesor Adi Utarini, ilmuwan dari universitas Gadjah Mada yang menemukan obat penangkal virus yang di bawa oleh Nyamuk Aedes Aegipty sebagai nyamuk penyebab demam berdarah.

Memang angaran untuk membiayai sebuah penelitian itu tidak sedikit bahkan bisa juga penelitian yang dilakukan oleh peneliti  mengalami kegagalan. Oleh karena itu dibutuhkan sikap mental untuk menghargai inovasi dan kreativitas anak negeri.  Kebijakan yang juga menghargai semangat cinta produk dalam negeri.

Dengan demikian karya bangsa ini akan terangkat dan unggul di negerinya sendiri. Potensi anak bangsa sudah saatnya ditampilkan di public. Trend saat ini yang diperlihatkan pada publik adalah gelar akademis para pejabat yang meraih gelar doktor dalam waktu singkat. Peran ilmuwan akan mematik semangat dunia akademis dalam berinovasi, sejarah juga  mencatat penemuan jaringan 4G LTE adalah Prof. Dr.  Khoirul Anwar sebuah penemuan yang memberikan aspek manfaat.

Membanggakan dan menghargai  karya anak bangsa bisa di mulai dari persoalan kecil atau sepele seperti hasta karya yang di buat oleh para siswa. Produk kreatif dan inovatif ini yng sering ditampilkan pada galeri sekolah. Karya para seniman, berbagai riset & penelitian akademisi. Selain itu karya inovatif anak-anak SMK adalah bagian dari bentuk membangun visi karya anak bangsa.

Arsitektur Istana Negara di ibukota Nusantara (IKN) yang begitu megah  adalah karya insiyur Indonesia dari Bali yaitu I Nyoman Nuarta. Ini merupakan kebanggaan tersendiri  yang juga patut diapresiasi sebagai wujud rasa cinta tanah air.  Cinta tanah air adalah melindungi segenap tumpah darah dan seisinya. Sudah saatnya pemerintah memperhatikan orang-orang yang punya keahlian di bidangnya masing-masing. Apakah itu sebagai ahli informatika, sebagai ahli kreuangan, Insiyur sipil dan sebagainya.

Dunia saat ini berpacu dengan kecanggihan teknologi apapun itu pasti selalu bersentuhan dengan teknologi, Kepentingan ekonomi juaga berkaitan dengan teknologi untuk efisiensi maka dikenalkan konsep Industri 5.0.

Berbagai aspek untuk mendorong lahirnya para ilmuwan yang bisa menemukan sesuatu yang bermanfaat membutuhkan biaya yang tidak sedikit namun biaya bukan satu-satunya penentu juga dibiasakan komunitas-komunitas yang mendorong budaya berpikir dan meneliti suatu obyek. Dengan pembiasaan seperti itu akan memberi nilai tambah dan juga manfaat bagi kehidupan yang saat serba tidak pasti. Hal yang mendesak adalah tata kelola sumber daya mineral juga membutuhkan terobosan berupa sumber daya alternatif untuk menggantikan sumberdaya yang sudah hampir menipis.

Dunia perguruan tinggi yang mulai go international sudah sepatutnya melahirkan banyak ilmuwan dalam negeri dengan berbagai karyanya yang mendunia dan menjadi kebanggaan bagi bangsa ini.

Hari Pahlawan yang diperingati hari ini adalah momentum untuk mencetak para pahlawan yang mampu memberikan manfaat ilmunya untuk membangun negeri ini melalui berbagai karya dan penemuannya (Syahirul Alem, Pemerhati Sosial & Pustakawan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun