Mohon tunggu...
SYAHIRUL ALEM
SYAHIRUL ALEM Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan & Owner El-Tsa Collection

hobi Menulis & Berkebun Profesi Pustakawan dan Owner El-Tsa Collection

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Salah Tingkah

12 Agustus 2024   10:25 Diperbarui: 12 Agustus 2024   11:08 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal-awal bikin Green house keduanya sangat sibuk sekali, terutama hari-hari libur Sabtu dan Minggu sering dihabiskan untuk merawat tanaman di Green house, kerjasama antara Arul dan Indah sangat kompak sekali. Karena baru awal tahun pelajaran kegiatan KBM masih agak longgar. Walaupun sudah kenal namun terkadang Arul sering salah tingkah dengan Indah dan keluarganya. Maklum Arul ini adalah anak yang sopan, mungkin karena kesopanannya itu terkadang dia tidak enak hati berada di lingkungan rumah orang lain.

Orang tua Indah termasuk orang yang fleksibel dan ramah,

"Anggaplah ini rumah sendiri, nak Arul".Sapa Ibu Indah.

"Iya, Bu. Barangkali saya latihan jadi anak kost".Jawab Arul

"Nah, begitu...Apa mau tidur sini"

"Ah, nggak Bu....he...he..."

Ketika di ajak bicara Arul memang kelihatan santai-santai saja. Namun hatinya kurang enak karena memanfaatkan tempat orang lain walaupun kerjasama dengan Indah. Disaat makan siang pun Arul seringkali di ajak makan bersama keluarga Indah. Inilah yang membuat dia juga salah tingkah, kalau tidak ikut makan namanya menolak rejeki, akhirnya dia ikut juga. Bagi keluarga Indah saat bersama adalah saat makan, kalau libur akhir pekan gini nb makan siang selalu bersama-sama.

"Ayo makan, jgn malu-malu anggap aja rumah sendiri". Ajak Ayah Indah

"Iya terimakasih, Pak".Jawab Arul

Walau perut lapar, Arul ambil nasi secukupnya dan lauknya pakai telur bulat sama sambal. Walaupun di meja ada ikan tongkolnya.

"Ikannya nak Arul, diambil". Ajak Ibu Indah

"Diambilkan aja...Mam". Respon Indah

Akhirnya mereka makan bersama sama, di saat makan Ayah Indah bertanya pada Arul,

"Setelah lulus lanjut ke mana Rul"

"Rencana ambil jurusan pertanian"

"Baguslah, indah juga gitu"

"Kalau Indah ikutan papanya".Sahut Ibu Indah

Ternyata Ayah Indah juga Insiyur Pertanian yang bekerja di lingkungan Dinas Pertanian. Ayah Indah termasuk Alumni IPB. Saat di meja makan, dia banyak bercerita tentang masa-masa kuliahnya di IPB dan juga ilmu pertaniannya. Mendengar ceritanya, Arul jadi makin termotivasi untuk kuliah di jurusan pertanian. Bahkan Indah juga sampaikan Green house ini arsiteknya adalah ayahnya sendiri.

Saat bekerja di Green house, Ayah Indah ikut membimbing mereka berdua.

"Gunakan Green house ini sebagai wahana kalian untuk belajar mengenal ilmu pertanian".papar Ayah Indah

Disaat Arul dan Indah sibuk belajar terutama hari Senin dan Jum'at, Ayah Indah yang merawat Green house tersebut.

Lama lama Arul merasa terbiasa berada di lingkungan rumah Indah tidak lagi salah tingkah karena berada di lingkungan keluarga Pertanian. Cuman ketika makan siang, Arul yang masih tidak enak hati. Agar nyaman Arul bersedia pulang dulu walau agak repot tapi demi ikhtiar menggapai cita-cita Arul bersedia melakukannya.

"Oh, ya Indah. Sudah agak siang, saya pulang dulu"

"Lho ngapain pulang, bentar lagi makan siang "

"Pulang aja deh, soalnya di rumah ada yang perlu saya bantu"

Tapi nanti balik sini Rul"

"Iyalah, nanti jam satu"

"Ok"

Awalnya dengan berbagai alasan Arul pulang makan siang, tapi akhirnya Indah memakluminya yang penting kerja-kerja di Green house terwujud.

Sudah satu bulan ini Arul bersama Indah tiap akhir pekan, diantara teman teman mereka belum ada yang tahu.Sayur sayuran Organik terutama Kangkung dan Sawi. Mereka menanamnya di lubang lubang pipa seperti tanaman hidroponik. Rencana mereka bila sudah besar akan ditawarkan di media on line, walaupun hanya di tempat yang sempit tapi tanaman tersebut tumbuh lebat.

"Senang sekali Ndah, lihat tanaman begitu menghijau"

"Iya Rul, hasil jerih payah kita bersama"

Melihat tanaman sayur mayur tersebut tumbuh bagus, mereka makin giat aja dalam bertani.

"Kalau nanti panen, jualnya selain on line, ke mana ya Rul"

"Gini aja, Indah. Biar cepet habis, tawarkan aja pada pemborong"

"Oh .ya .papa mungkin punya kenalan"

"Bisa juga pamanku".jawab Arul

Lama sekali mereka saling bicara bila saatnya panen nanti. Bagaikan dua muda mudi yang sedang membicarakan masadepan mereka berdua. Green house membuat hubungan mereka berdua makin lengket aja, yang unik adalah mereka ada teman di sekolah yang berbeda tapi bisa akrab dan saling bekerjasama tanpa ada konflik. (Syahirul Alem, Pustakawan & Owner El-Tsa Collection)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun