Walau dikatakan Pak Hilman Cita-cita Kesiangan, Arul justru terbakar hatinya bahwa dia konsisten dengan apa yang di katakanya. Arul ingin mewujudkan itu lewat jalur pretasi Akademik melalui nilai raport dan piagam yang dia terima, sehingga dia tidak susah-susah ikut test masuk PTN . Cerita-cerita tentang kampus IPB sebagai Kawah Candradimuka ahli ahli pangan baik ilmu pertanian maupun peternakan menjadi motivasi tersendiri bagi Arul. Apalagi tantangan dunia adalah kerawanan pangan bisa saja terjadi. Itulah alasan kuat bagi Arul seorang anak pintar yang punya dedikasi dan harapan tinggi.
Idealisme Arul makin menggelora di awal-awal masuk sekolah, apalagi sudah masuk jenjang penjurusan. Kisah dengan Aida agak terhambat namun kedekatan dengan Indah masih terjaga bahkan cenderung intens karena sama-sama klas XII A dan punya cita -cita yang sama sebagai Insiyur Pertanian.
Kini berkunjung ke rumah Indah tidak lagi canggung bahkan sudah terbiasa, orang tua Indahpun sudah mengenal Arul. Pernah terbesit ide bersama antara Arul dan Indah untuk sama-sama memiliki green house. Green house ini adalah sebuah rumah sederhana yang didalamnya dipenuhi berbagai tanaman. Agar lebih bermanfaat mereka memilih tanaman Apotik hidup, di samping bibitnya murah dan mudah di dapat.
Proyek bersama Arul dan Indah makin mengakrabkan keduannya. Mereka sering berkomunikasi lewat chat WhatsApp maupun bertemu langsung. Semua teman-teman mereka tidak banyak yang tahu perihal kedekatan mereka termasuk Aida sendiri.
Suatu saat mereka agak bingung dengan tempat Green house mereka, akhirnya Indah ada ide kalau Green house itu berada di samping rumahnya. Lahan yang lumayan sekitar 4x6 meter. Ayah Indah bersedia membuatkan Green House tersebut. Walaupun agak menyusahkan Arul karena harus sering-sering ke rumah Indah, setidaknya sebagai aktivitas pengganti karena sebentar lagi purna jadi pengurus OSIS.
Awalnya Arul agak sungkan sering datang ke rumah Indah, namun karena ini proyek bersama jadi penyemangat bagi Arul. Semua jenis tanaman Arul tanam melalui polybag bersama Indah. Keduanya juga sama-sama belajar dengan membaca berbagai literasi dalam bacaan .
Sehingga terbesit dalam pikirannya Arul untuk menawarkan bibit tersebut secara on-line.
"Wah, bagus juga idemu....Rul, Aq setuju". Jawab Indah
"Motivasi dari cita-cita kesiangan".Jawab Arul teringat ucapan wali kelasnya.
"Ada-ada saja kamu, Rul".Balas Indah yang tidak mengerti maksud ungkapan Arul.
Jadilah mereka yang hanya sekedar bikin Green house terus jadi penjual bibit tanaman Apotik hidup. Arul dan Indah jadi teman karib dalam berjuang untuk menggapai masa depan.