Mohon tunggu...
SYAHIRUL ALEM
SYAHIRUL ALEM Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

hobi Menulis dan Berkebun Profesi Pustakawan dan wirausaha

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Mutiara dalam Kegalauan (18)

8 Juni 2024   11:10 Diperbarui: 8 Juni 2024   11:26 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Part 18 Saat Ulang Tahunku

Pertemuan yang makin akrab antara Arul dan Aida menumbuhkan bibit untuk saling memperhatikan antara keduanya. Beberapa bulan kemudian setelah kegiatan pelatihan MC. Aida diberitahu Ratih kalau bulan ini Arul ulang tahun. Mendengar kabar itu Aida senang bahkan tidak terlintas dalam benaknya tentang ulang tahun Arul.

"Terimakasih, Ratih. Kau telah beritahu aku."

"Sekedar info Aida, siapa tahu bermanfaat"

"Sangat bermanfaat, Ratih"

Ratih sudah paham bahwa Aida sebenarnya punya perasaan terhadap Arul demikian juga sebaliknya.

"Oh, ya tepatnya tanggal berapa"

"Tanggal 13 Maret...Aida"

"Wah... kurang satu Minggu lagi"

Mulai saat itu Aida berpikir bagaimana memberi kejutan pada Arul. Hadiah apa yang benar benar  pantas hingga bikin Arul terkesan.

Di sisi lain Arul juga punya niat untuk merayakan Ultahnya pada teman-temannya. Apalagi Arul lagi dapat Rizki dari membantu pamannya yang sedang panen buah semangka dan melon. Uang yang cukup untuk mentraktir beberapa temannya. Kali ini yang dia ajak sahabat-sahabatnya di kelas dan OSIS seperti Hasyim, Jamal, Eddy dkk yang jumlahnya kurang lebih 8 orang. Mereka diundang ke rumahnya pada malam Minggu. Di rumah, Arul sudah memesan bakmi Jawa pada tukang Mi yang sering lewat depan rumahnya.

"Bener Rul, kamu ajak kita-kita ke rumahmu malam Minggu nanti".Tanya Jamal

"Iyalah, saya sungguh-sungguh".Jawab Arul

Saat Malam Minggu tiba mereka akhirnya datang ke rumah Arul tepat bakda Isya'

Dan Arulpun sudah persiapkan di teras rumah dengan alas tikar yang sudah dipenuhi makanan ringan dan minuman.

"Assalamu'alaikum".ketuk Eddy

Dari dalam rumahnya Arul menjawab,

"Wa'alaikumsalam, silahkan teman-teman"

Setelah dipersilahkan akhirnya mereka duduk mengitari makanan

"Meriah sekali, Rul. Hidangan mu". Tanya Arief teman sebangku lama

"Ah, sederhana saja"

"Selamat ulang tahun, Rul".Ucap Jamal mewakili teman-temannya.

"Sama -sama"

Pada malam itu Arul banyak bercerita tentang keinganannya setelah lulus. Dia ingin masuk di PTN yaitu Institut Pertanian Bogor sebagai Insinyur Pertanian.

"Kamu tidak ingin kuliah yang deket-deket aja Rul". Nasehat Jamal pada Arul

"Aku suka yang jauh biar lebih mandiri"

"Lha terus, kalau jadi Insitut mau berkebun di mana Rul".Tanya Edy

"Teknologi makin maju Ed, menanam tidak harus punya lahan besar".

"Siip Rul, cita-citamu. Semoga terkabul"

"Terimakasih, Do'anya teman-teman"

Akhirnya mereka pada pamit karena cuaca agak mendung. Maklum musim pancaroba panas dan hujan yang tidak menentu.

Ada suatu yang spesial ketika Arul dan teman-temannya berkumpul tiba tiba ada Chat dari Aida yang berbunyi "Selamat Ulang tahun Bang"

"Terimakasih, Aida"

"Kapan, Syukuranya Bang Arul"

"Bsok aja ya...di kantin sekolah pasti kutraktir dirimu"

"Bener ...lho"

Sebenarnya Aida sudah menyiapkan hadiah khusus buat Arul yang akan dikasihkan besok.

Saat Istirahat, Arul benar-benar mentraktir Aida dan 2 orang temennya.

"Sederhana saja Aida ulangtahun ku". Ujar Arul

"Ndak papalah, yang penting menyenangkan. Oh ya nanti siang ke kantor OSIS dulu bang Arul"

"Ada apa Aida"

"Pokoknya ke sana aja, Bang Arul"

Arulpun akhirnya mengangguk tanda "ok".

Sesuai perjanjian saat istirahat kedua, Arul segera bergegas menuju kantor OSIS.

Di sana Aida sudah menunggu kehadiran Arul, Aida pun memberikan sesuatu pada Arul, isinya harus di buka saat di rumah.

Sampainya di rumah, Arul membuka bingkisan ternyata berisi buku novel

Novel itu terdiri dari novel motivasi dan kisah asmara. Rupanya novel itu sebagai pesan simbolik perasaan Aida terhadap Arul.

Hati Arul makin riang saja dengan hadiah yang di berikan Aida. Setidaknya kini Arul makin berani mendekati Aida karena mempunyai perasaan yang sama.

Lalu Arul baca novel itu dari novel itu. Arul tahu bahwa Aida sudah lama menyembunyikan perasaannya termasuk ketika dia akrab dengan Indah. Aida tampaknya cemburu atas sikap Arul yang mendua. Itulah bahasa dan ungkapan Aida terhadap Arul. Bagaimana Arul membalas perasaan Aida. Untuk membalas itu Arul membikin bait bait nb Puisi tentang Aida. Karena Arul tahu Aida suka puisi. Sebenarnya Arul bukan seniman bahasa, tapi karena Arul kategori anak cerdas maka membuat puisi bukanlah suatu keniscayaan. (Syahirul Alem, Pustakawan SMP Muhammadiyah 1 Kudus)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun