Mohon tunggu...
SYAHIRUL ALEM
SYAHIRUL ALEM Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan & Owner El-Tsa Collection

hobi Menulis & Berkebun Profesi Pustakawan dan Owner El-Tsa Collection

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Mutiara dalam Kegalauan (13)

8 Mei 2024   21:06 Diperbarui: 8 Mei 2024   21:21 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Part 13 Getar Rindu

Setelah turunnya prestasi Arul, dia mulai instrospeksi diri atas berbagai hal yang dilakukan selama ini. Yang jelas sikap Arul terhadap Arief sudah banyak berubah dari akrab jadi menjaga jarak. Semester ini teman sebangku Arulpun berubah. Arul  duduk sebangku dengan Hasyim, seperti biasa, Arul lebih suka duduk di bangku paling depan agar di lebih fokus dan konsentrasi ketika pelajaran di mulai.

Namun demikian kegiatan Arul masih tetap terutama kegiatan di OSIS. Salah satu kegiatan yang telah direncanakan adalah pelatihan MC. Saat berbincang bincang dengan Jamal di sekretariat OSIS.

"Kira-kira kapan Jamal, kegiatan Pelatihan MC diadakan"

"Sesuai dengan yang tertera di Proposalnya"

"Trus kapan rapat bersama panitia kegiatannya"

"Bsok Sabtu pagi, gimana Rul"

"Ok, saya buatkan undangannya"

Saat Arul sibuk dalam membuatkan undangan rapat, tiba-tiba Arul teringat dengan Indah. Memang sudah lama Arul tidak berkomunikasi dengan Indah sejak dirinya mengembalikan proposal tersebut. Namun Arul masih enggan mengingat sikap Indah pada dirinya.

Tibalah hari Sabtu di mulai rapat panitia kegiatan. Rapat di mulai dengan di buka oleh Arul sendiri yang seterusnya di pimpin oleh Jamal. Dalam rapat disepakati ketuanya adalah Arul sendiri sedangkan Edy sebagai Sekretaris, Sriyati Sebagai Bendahara.

Sebagai ketua panitia tentu Arul adalah penentu arah kebijakan. Arul termasuk karakter orang yang tidak melupakan jasa orang lain yaitu Indah. Sejak awal sudah ada kesepakatan bahwa Indah adalah salah satu tutornya. Di harapkan dengan menjadikan Indah sebagai tutornya akan memotivasi teman teman lainnya. Dalam forum rapat panitia Arul menceritakan asal muasal ide pelatihan MC yang juga melibatkan Indah. Akhirnya disepakati yang jadi tutor itu dua orang yang sudah senior satu dan sosok muda adalah Indah. Mengenalkan Indah pada panita sangat mudah mengingat Edy dan Sriyati juga sudah mengenalnya. Sekarang tinggal bagaimana Arul bisa berkomunikasi langsung dengan Indah. Akhirnya di buatlah permintaan resmi dari panitia kepada Indah untuk menjadi tutornya.

Hari Minggu pagi, Arul berniat datang ke rumah Indah sambil membawa surat tersebut. Kedatangan Arul memang sudah diniate tidak memberitahu terlebih dulu, apakah Indah di rumah atau tidak itu urusan belakangan. Akhirnya ketika tiba di rumah Indah tampak Indah sedang di depan rumah sedang merawat tanamannya.

"Assalamu'alaikum". Sapa Arul

"Wa'alaikumsalam". Balas Indah

"Kami dari panitia kegiatan sekolah mengantarkan surat untuk kamu, Indah"

"Oh...ya. Saya terima. Ku baca dulu"

Akhirnya surat tersebut di baca Indah dan Arulpun berkunjung ke rumah Indah tidak atas nama pribadi tapi sebagai panitia kegiatan sekolah.

"Kuusahakan ya...Rul"

"Terimakasih, Indah. Saya mohon pamit dahulu"

"Lha...kamu, tidak di sini dulu"

"Mohon maaf, lain kali aja"

Indah jadi teringat sikapnya terhadap Arul ketika dia berkunjung mengembalikan proposalnya. Mungkin Arul juga agak tersinggung .

Ketika pulang, terbesit dalam hati dan pikiran Arul walaupun agak kecewa dengan Indah tapi juga ada getar kerinduan terhadap Indah yang bercerita segala sesuatu yang dapat memotivasi diri. Arul masih sangat berharap kembali akrab dengan Indah.

Malam harinya tiba tiba Indah menchat Arul

"Ma'af ya Rul, atas segala sikapku kemarin-kemarin".

"Saya juga minta Ma'af atas segala kekhilafanku"

"Kamu tidak salah Rul, hanya saya yang su'udzon"

"Su'udzon (prasangka buruk) dalam hal apa"

"Saya kira kamu temannya Arman (mantanku dulu) yang sengaja untuk mendekatiku kembali"

"Ya Allah, aku tidak kenal siapa itu Arman. Teganya ada orang memfitnah".

"Cuman salah paham aja, tidak perlu panjang lebar"

"Ok, Indah, tapi saya perlu tahu juga siapa orang yang ngomongin kamu"

"Tidak ada, sy sendiri yg menduga kalau Arman punya temen yang adiknya bernam Arul. Dia masih SMA klas XI"

"Oh ...gitu. Ndak lah Indah. Kakakku tidak punya temen yang namanya Arman"

Akhirnya kesalahpahaman antara Indah dan Arul terselesaikan. Akhirnya getar rindu Arul terhadap sosok Indah terobati. Kini apa yang menggangu pikiran Arul sudah mulai berkurang.

Tinggal Arul berdamai lagi dengan Aida. Wanita yang selama ini juga dekat dengan Arul dan mulai perhatian dengannya bagaimana Arul kembali bisa bersama Aida di tengah pertemanannya dengan Indah. Simak dalam part selanjutnya... Bersambung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun