Ketika pulang, terbesit dalam hati dan pikiran Arul walaupun agak kecewa dengan Indah tapi juga ada getar kerinduan terhadap Indah yang bercerita segala sesuatu yang dapat memotivasi diri. Arul masih sangat berharap kembali akrab dengan Indah.
Malam harinya tiba tiba Indah menchat Arul
"Ma'af ya Rul, atas segala sikapku kemarin-kemarin".
"Saya juga minta Ma'af atas segala kekhilafanku"
"Kamu tidak salah Rul, hanya saya yang su'udzon"
"Su'udzon (prasangka buruk) dalam hal apa"
"Saya kira kamu temannya Arman (mantanku dulu) yang sengaja untuk mendekatiku kembali"
"Ya Allah, aku tidak kenal siapa itu Arman. Teganya ada orang memfitnah".
"Cuman salah paham aja, tidak perlu panjang lebar"
"Ok, Indah, tapi saya perlu tahu juga siapa orang yang ngomongin kamu"
"Tidak ada, sy sendiri yg menduga kalau Arman punya temen yang adiknya bernam Arul. Dia masih SMA klas XI"