Identitas diri bahasa daerah
Perkembangan  bahasa tidak hanya sebagai alat komunikasi semata tapi juga bahasa sangat penting untuk pengenalan identitas diri, apalagi dalam pergaulan saat ini yang sudah tidak lagi terdapat sekat-sekat pergaulan atau sudah membaur menyatu satu dengan yang lainnya.hal tersebut tidak hanya pada orang dewasa saja tapi juga pada anak-anak pergaulannya makin heterogen  apalagi ditunjang dengan makin mudahnya akses teknologi informasi dan media sosial. Tentunya orang bisa mengenal secara langsung asal usul seseorang, pertama  bisa dilihat dari bahasa dan logatnya.Â
Dari pengenalan identitas tersebut biasanya terdapat  nilai-nilai luhur untuk mempertahankan suatu identitas. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam bahasa daerah memiliki nilai-nilai  adiluhung yang dapat mendidik anak menjadi manusia yang berwawasan kearifan lokal. Misalnya sebagai Orang jawa dalam pergaulan dikenal sebagai pribadi yang simpatik, halus, santun, toleransi, fleksibel dan menyukai keharmonisan, sifat-sifat seperti itu yang diharapkan menjadi landasan dalam mendidik dan menerapkan kepribadian dan unsur soft skill lainnya pada diri anak sejak dini.
Modal identitas diri dan nilai-nilai falsafah budaya lokal bisa dijadikan rekam jejak dan juga pegangan bagi dunia pendidikan untuk ikut menjaga dan melestarikan salah satu warisan budaya lokal dalam hal ini termasuk bahasa daerah. Kendala ketidakkonsistenan penggunaan bahasa daerh pada masyarakat saat ini bisa dihilangkan manakala  ada kesadaran untuk mensosialisasikan aksara basa daerah pada anak usia dini. Dengan harapan agar pengenalan identitas lokal pada anak usia dini dapat lebih menjaga sekaligus mengangkat khasanah budaya lokal sejak dini.
Partisipasi pendidikan usia dini    Â
Dengan dilatarbelakangi tentang pentingnya pendidikan karakter sebagai watak dan pembentukan jati diri bangsa dan dengan dilatarbelakangi pula semangat untuk melestarikannya bahasa daerah dari ancaman kepunahan.
 Maka partisipasi dunia pendidikan hendaknya ikut juga memikirkan keberadaan  bahasa daerah sebagai identitas daerah yang menjadi soko guru tegaknya identitas nasional.Â
Adalah suatu keniscayaan ditengah kemapanan bahasa asing, dunia pendidikan cenderung tidak merespon sama sekali keberadaan bahasa daerah. Karena  respon pendidikan terhadap bahasa daerah paling tidak pendidikan ikut menghidup-hidupi keberadaan bahasa daerah. Pendidikan sebagai pusat transfer ilmu dan bahasa sampai saat ini merupakan institusi yang dipercaya masyarakat untuk membangun karakter serta harkat dan martabat manusia.
Maka dari itu penataan muatan lokal seperti bahasa daerah pada pendidikan lebih ditingkatkankan, Di samping hal-hal lain untuk menunjang manfaat pemberian bahasa daerah kepada peserta didik seperti muatan kurikulum, standarisasi dan pelatihan guru, juga alat peraga bagi anak-anak PAUD untuk merespon pengajaran bahasa daerah
Perlunya juga daya dukung pemerintah melalui dinas pendidikan nasional untuk ikut mendorong secara lebih sistemik pola pengajaran bahasa daerah kepada pendidikan anak usia dini sangat diharapkan karena hal tersebut menyangkut eksistensi muatan lokal pada dunia pendidikan khusususnya pendidikan usia dini.Â
Dengan menumbuhkan kesadaran berbahasa daerah pada pendidikan anak usia dini berarti juga secara langsung, anak telah dilatih suatu kesadaran akan keberadaan bahasa daerah sebagai bahasa daerah tempat anak tersebut di didik sekaligus dibesarkan. Dan dengan pengenalan sejak dini dalam dunia pendidikan maka dalam ber interaksi dan berkomunikasi dengan sesamanya si anak akan dapat menggunakan bahasa daerah dengan baik dan benar.