Mohon tunggu...
SYAHIRUL ALEM
SYAHIRUL ALEM Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan & Owner El-Tsa Collection

hobi Menulis & Berkebun Profesi Pustakawan dan Owner El-Tsa Collection

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bubur Ayam dan Ancaman Stunting di Indonesia

31 Desember 2023   13:42 Diperbarui: 31 Desember 2023   14:18 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Makanan kelas kaki lima hingga resto identik dengan bubur ayam yang diakui mempunyai segmen yang kuat dari masyarakat bawah menengah maupun atas sehingga bubur ayam sangat prosprek dalam mencegah jumlah angka  stunting di Indonesia. Kekuatiran adanya ancaman stunting yang bakal merusak bonus demografi di Indonesia.

Untuk menuju Indonesia tahun 2045 memang dibutuhkan kehati-hatian dalam memberikan asupan gizi bagi anak-anak Indonesia. Saat ini telah tumbuh kesadaran untuk selalu menjaga lingkungan menjadi lingkungan yang sehat. Lingkungan yang sehat membutuhkan pola pikir yang juga di bentuk oleh nilai-nilai pendidikan yang tertanam sejak bangku usia dini. Demikian juga kesadaran akan makanan bergizi adalah kesadaran yang tertanam sejak bangku sekolah sejak dini. Itulah pentingnya pendidikan yang membuat masyarakat melek akan makanan bergizi yang ujung-ujunganya mampu menghindarkan negeri ini dari ancaman stunting. Tanpa disadari penjual bubur ayam dapat  dijadikan ikon makanan yang di jual secara umum yang memiliki nilai gizi sehingga memudahkan masyarakat untuk mendapatkannya tanpa harus susah-susah membuatnya. (Syahirul Alem Pustakawan SMP Muhammadiyah 1 Kudus/MPI PDM Kudus)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun