Mohon tunggu...
Nurlita andari putri
Nurlita andari putri Mohon Tunggu... -

mahasiswa UNY jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Masyarakat Tetap Mendukung KPK

22 Februari 2015   05:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:44 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lembaga KPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi saat ini sedang hangat diperbincangkan di kalangan masyarakat. Bagaimana tidak, dua petinggi pejabat KPK yaitu Ketua serta Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto harus berurusan dengan Polri. Abraham Samad ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pemalsuan dokumen administrasi kependudukan. Sedangkan Bambang Widjojanto ditangkap Polri dengan kasus saksi palsu dalam sengketa Pilkada di Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah pada 2010. Kasus ini memang sudah lama, namun baru kembali dilaporkan pada 15 Januari 2015.

Adanya penetapan tersangka dari Polri kepada dua petinggi KPK ini menimbulkan banyak pro dan kontra. Bahkan timbul gesekan antara dua lembaga negara ini yaitu KPK dengan Polri. Berawal dari KPK yang menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka atas kasus korupsi rekening gendut yang dimilikinya, namun saat ini status tersangka tersebut telah dicabut. Namun KPK menuturkan kasus BG akan tetap diusut. Padahal saat itu Presiden Jokowi telah menunjuk Budi Gunawan sebagai Kapolri yang baru. Tidak lama kemudian Polri menangkap Bambang Widjojanto atas kasus yang pernah terjadi di tahun 2010. Tidak lama dari penetapan tersangka kepada wakil ketua KPK ini yaitu Bambang Widjojanto, Abraham Samad pun ditetapkan sebagai tersangka. Kasus yang terjadi kepada pejabat KPK ini tentunya membuat kecewa masyarakat. Selama ini masyarakat berharap banyak dengan KPK untuk dapat menjadi lembaga “pembersih” di kalangan pejabat tinggi negara. Telah banyak kasus korupsi yang ditangani KPK saat ini. KPK yang harusnya memiliki anggota yang independen dan bersih dari segala macam kasus ternyata membawa Ketua serta Wakil Ketua KPK menjadi tersangka. Hal ini tentunya menimbulkan banyak pertanyaan, masih dapat kah lembaga KPK ini menyelesaikan tugas-tugas nya untuk memburu para koruptor atau haruskah lembaga KPK ini dibubarkan ?

Kinerja KPK selama ini memang patut diacungi jempol, kasus-kasus yang menyeret petinggi negara yang merugikan negara hingga milyaran rupiah pun satu per satu dapat diatasi. Dukungan masyarakat Indonesia pun senantiasa menyertai kinerja KPK. Namun, akhir-akhir ini masyarakat dibuat resah dengan penetapan tersangka kepada Ketua dan Wakil Ketua KPK ini. Walaupun saat ini Presiden Jokowi telah mengangkat tiga anggota sementara (Pelaksana Tugas) pimpinan KPK.

Dukungan masyarakat saat ini terus mengalir, semua lapisan masyarakat turut serta mendukung KPK agar lembaga ini tetap bertahan dan jangan sampai dibubarkan. Masyarakat beranggapan, apabila lembaga KPK ini sampai dibubarkan, akan semakin banyak saja pejabat yang memperkaya diri sendiri dan semakin merugikan masyarakat. Dukungan juga terus mengalir kepada Abraham Samad dan Bambang Widjojanto. Lembaga KPK yang berdiri saat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini tetap harus dipertahankan dan jangan sampai ada pihak-pihak yang ingin melumpuhkan lembaga ini. Tentunya masyarakat akan tetap mendukung dan mengawasi kinerja dari KPK.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun