Hallo teman-teman....
Di sini saya ingin memberikan penelitian saya terkait magnet rezeki yang dimiliki oleh ustadz Nasrullah. Banyak di telegram menyalahgunakan nama dari ustadz Nasrullah, untuk penipuan investasi.
Video youtube tersebut resmi dari ustadz Nasrullah sebagai founder magnet rezeki, mengungkapkan bahwa magnet rezeki tidak mempunyai trading saham. Jadi mohon berhati-hati ya teman-teman. Ingat..... walaupun atas nama ustadz, trading saham ataupu trading forex sangat merugikan, dan dalam islam pun tidak dibenarkan.
berikut foto beberapa akun yang mengatasnamakan ustadz nasrullah, dan saya menyakini masih banyak lagi!
Jika ditanya, kok mereka bisa menggunakan nama dan foto ustadz Nasrullah ? jawabannya bisa saya pastikan bahwa mereka mendapatkannya dari media sosial resmi ustadz Nasrullah.Â
Saya beri bukti bahwa grup tersebut memang adalah penipuan:
Dua foto diatas bisa kalian bandingkan, dua foto tersebut saya peroleh dari channel berbeda, namun mereka mengirimkan foto an kata-kata yang sama, yang bisa saya pastikan adalah mereka sekongkolan, mereka bukan orang asli seperti yang difoto. Foto mereka dapatkan dari orang yang pernah tipu. Pliss teman-teman.... pelajari ciri-ciri investasi bodong, berikut contohnya:
1. Grup telegram tersebut banyak testimoni, padahal admin dan membernya ini adalah para penipu yang bekerja sama.
2. Untuk melakukan investasi harus top up atau membeli paket terlebih dahulu, dan jangan tanya member lainnya, karena mereka memang disetting untuk menipu anda.
3. penawaran yang cukup besar, dengan waktu yang cukup singkat, contohnya memberikan penawaran 3-6 jam prosesnya.
Baik teman-teman, berhati-hati. Jika anda membutuhkan uang, bekerjalah yang pasti saja, dari pada anda dirugikan dua kali. Dan saya berpesan, jangan jadikan anda hidup dalam keborosan, agar tidak cepat mengingkan uang sebelum waktunya.
dan saya berpesan juga, jika anda yang membaca seorang penegak hukum atau seorang yang sangat pandai teknologi, maka lacaklah mereka, dan hapuslah jaringan mereka di medsos, karena solusi utamanya adalah musnahnya sistem mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H