Mohon tunggu...
Dwin
Dwin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang makhluk ciptaan Tuhan yang unik, Hobi menulis dan bermimpi, Karena saya percaya bahwa tidak ada harapan jika tidak ada khayalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Modus dan Peran dalam Peperangan Pemikiran

29 Maret 2024   12:57 Diperbarui: 29 Maret 2024   15:25 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada salah satu film Hollywood yang menjadi penontonnya berkesimpulan, "orang jahat adalah orang baik yang tersakiti "padahal tidak jadi orang baik atau jahat itu pilihan, tapi banyak yang berfikir dengan cara yang salah, dan akhirnya menjadi pasrah dengan keadaan. ketika diuji oleh Allah, ujian itu tidak membuatnya naik tingkat, justru malah menimbulkan dendam, tidak suka dengan takdir Allah karena akhirnya kita tidak menjadi orang baik itu tidak hanya tidak hanya itu, kita juga bisa melihat dari fenomena apa rasa selebritis maka mereka terkadang membuat cara berpikir kita tidak beres. 

Banyak yang bingung kalau melihat artis, karena banyak yang mengira artis ini semuanya Soleh, padahal jelas kehidupannya kurang baik walaupun sekarang banyak artis yang hijrah dan itu perkembangan yang sangat menggembirakan. sekarang umat muslim Indonesia banyak yang kebingungan ketika artis favoritnya tiba-tiba terlibat masalah, yang dianggap ideal, ternyata tidak. kita harus melihat lebih dalam dari fenomena itu, apa yang menyebabkan banyak yang mengalami kekecewaan? Karena mereka pikir artis itu tersebut keluarganya sangat ideal, sedangkan ideal menurut hanya ukuran dunia. Padahal kriteria sakinah, mawadah itu tidak mengikuti kriteria dunia. sekarang banyak yang mengukur sebuah pernikahan para artis dengan kacamata hedonisme materialis, dan duniawi saja. 

Kemudian heran ketika tiba-tiba pernikahannya berantakan. efek dari dunia hiburan memang sangat dahsyat akibatnya di media sosial banyak sekali perempuan yang mengatakan bahwa mereka tidak percaya dengan laki-laki, seakan semua laki-laki berantakan yang membuatnya kecewa memang selama ini diarahkan dengan ukuran duniawi sebenarnya bukan diukur dari ukuran dunia tapi masih banyak yang berfikir duniawi karena efek Ghawzul Fikri dalam dunia hiburan yang membuat orang tidak bisa berpikir jernih.

Kesimpulan yang bisa kita ambil dari modus dalam Ghawzul fikri yaitu media massa punya jangkauan yang sangat luas dan media massa mempunyai kekuatan untuk melakukan pengulangan repetisi yang diulang secara terus-menerus, ketika umat muslim melakukan sebuah protes sedikit, mereka akan mengulang-ulangi kalimat "radikal" yang akhirnya orang terbius dan percaya bahwa memang orang-orang muslim itu radikal. padahal tidak berbuat apa-apa dan tidak terjadi apa-apa, tetap saja dia bilang radikal. 

Media massa juga membahas segala hal, padahal pembaca dan penikmatnya belum tentu memahami segala hal lembaga pendidikan punya kemampuan memproduksi masalah dengan pemikiran yang sama. Kalau orang-orang sudah di doktrin oleh dosen, guru, dan kurikulum maka akan banyak yang terpengaruh. pendidikan identik dengan generasi muda meskipun ada juga yang sudah tua. mempengaruhi anak muda efeknya sangatlah besar karena inisiatifnya tinggi, cepat belajar dan bergerak ketika anak muda mudah dipengaruhi disitulah lembaga pendidikan berperan, relasi yang tidak seimbang dalam lembaga pendidikan yang ketiga dosen atau guru tidak baik maka berbahaya bagi mahasiswa atau murid. 

Dunia hiburan ketika dinikmati, banyak orang yang tidak ingin berpikir kritis justru di saat seperti itulah pemikiran yang tidak benar masuk ke dalam pemikiran. dunia hiburan juga dapat dengan mudah memfasilitasi hawa nafsu manusia. semua bisa dibuat dalam film, skenario bisa bicara apa saja. terkadang Semua terlihat baik-baik saja dan serba ideal, namun tiba-tiba tersandung sebuah masalah. Dan kita dibuat kaget karena sejak awal menilainya dengan parameter duniawi. kita telah banyak telah berfikir gara-gara dunia hiburan yang terus mencekoki kita dengan kehidupan hedonis dan materialis para artis, ini Ghawzul Zulfikri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun