Mohon tunggu...
Dwin
Dwin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang makhluk ciptaan Tuhan yang unik, Hobi menulis dan bermimpi, Karena saya percaya bahwa tidak ada harapan jika tidak ada khayalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Modus dan Peran dalam Peperangan Pemikiran

29 Maret 2024   12:57 Diperbarui: 29 Maret 2024   15:25 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peran iblis dalam ghazwul Fikri. Iblis mengucap janji di hadapan Allah, seperti itulah disampaikan oleh Allah dalam FirmanNya di surat al-a'raf ayat 17, "kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur." Dari awal, iblis dan pengikutnya memang mengincar pemikiran kita. 

Ghazwul fikri hubungannya bukan dengan manusia saja, iblis pun mengganggu cara berpikir kita, mereka akan menyerang dari segala arah dan dari berbagai perspektif. Misalnya, ketika kita sudah berubah dari yang awalnya mau beribadah menjadi rajin beribadah, kita akan diganggu lagi oleh setan pun akan membuat diri kita merasa hebat dari yang lain (ujub) yang nanti akan berubah menjadi takabur dan seterusnya Bisa datang dari berbagai arah, tujuan akhirnya adalah mereka akan membuat kita tidak bersyukur, dan itu termasuk dalam karakter orang yang tidak beriman. Karena orang beriman pasti pandai dan tidak akan kufur kepada Allah. Jika di dalam matematika modus adalah bilangan yang sering muncul. Dalam Fikri ini, modus adalah suatu sarana yang sering dipakai, yang berarti memang masih ada saran-saran lainnya perang pemikiran itu selalu melalui kata-kata, karena pemikiran kita ditransfer melalui kata-kata, bahasa adalah alat kita untuk mentransfer pemikiran oleh karena itu serangan pemikiran pasti melalui kata-kata, yang dibalik kata-kata itu ada konsep dibaliknya lagi ada pemikiran.

Pertempuran yang menggoyahkan iman terkadang, narasi adalah tempat pertempuran yang luar biasa pelitnya pertanyaan favorit dari orang atheis biasanya, "kalau Tuhan itu ada, kenapa masih ada kezaliman perang, kelaparan, ketidakadilan korupsi, dan lain-lain di muka bumi tanda tanya kenapa Tuhan kenapa Tuhan tidak menyelesaikan masalah,? Ini pertanyaan yang mengganggu cara berpikir kita, yang membuat diantara orang beriman kemudian. di sini kita perlu memiliki ilmu yang kokoh dalam agama kita, kita harus mengerti bahwa dunia bukan tempatnya menguji Allah, dunia adalah tempat menguji manusia, dalam Alquran disebutkan "dan ingatlah ketika Tuhan mau berfirman kepada para malaikat, Aku hendak menjadikan khalifah di bumi, " mereka berkata," apakah engkau menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan diri di sana sedangkan kami bertasbih memujimu dan menyucikan namamu? "Dia berfirman" sungguh, aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui Quran surat al-baqarah ayat 30.

tugas khalifah di muka bumi. manusia adalah wakil Allah di muka bumi yang mendapatkan amanah untuk mengerjakan tugas dari Allah. tugasnya adalah memakmurkan dan membereskan masalah di bumi ini jadi kalau ada kezaliman di muka bumi ini jangan bertanya "mana Allah tanda tanya pendapat kedua, tapi ke mana khalifah atau manusia Allah?" Kalau ada kezaliman pertanyaannya "ke mana umat muslim? Kenapa tidak menegakkan keadilan?" Kalau ada kelaparan pertanyaannya "ke mana orang yang beriman? "Kenapa tidak memberi makan?".  Memberi makan orang lapar adalah tanda bahwa kita beriman dan jika kita lalai akan hal itu, maka sama saja kita telah berdusta. "Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak mendorong memberi makan orang miskin, " (QS al-ma'un ayat 1 sampai 3). orang lapar itu butuh makan kok mati tidak perlu bertanya, di mana Tuhan? Kenapa Tuhan tidak membuat apapun ketika melihat hambanya kapan? "Dengan Allah mengirimkan kita di hadapan orang-orang yang lapar, artinya Allah memberi kita kesempatan untuk membuktikan bahwa kita layak menjadi khalifah Allah dan kalau kita tidak mau memberi makan orang miskin, berarti kita pendusta agama jangan melihat amal saleh hanya yang besar-besar saja atau yang rumit, Rasulullah saja kalau memberi contoh tidak pernah yang rumit, sederhana menyingkirkan duit atau ranting di jalanan yang kita lewati, itu sudah termasuk amal sholeh. Berlomba-lombalah dalam beramal saleh, karena itu merupakan sebuah kesempatan, kalau kita terlambat, maka akan ada orangnya lain yang mengambil kesempatan tersebut tidak tanda orang beriman adalah tidak pernah meremehkan amal saleh sekecil apapun.

Ada kalimat lain yang mengatakan bahwa semua agama mengajarkan kebaikan, secara politis ini benar, tapi ini tidak jujur, karena standar kebaikan dari setiap agama ternyata tidak sama. Larangan mencuri di setiap agama mungkin sama, namun tidak dengan pernikahan, dalam kebanyakan agama ada konsep biasanya orang yang menjadi rahim adalah orang yang tidak menikah, ternyata dalam berbagai agama menikah itu baik, tapi tidak menikah itu lebih baik. itu sangat bertentangan dengan Islam, karena dalam ajaran agama Islam kemas sengaja untuk tidak menikah adalah suatu perbuatan yang sangat buruk dan sangat dibenci oleh Rasulullah. Lain urusannya kalau memang dipanggil Allah terlebih dahulu sebelum dia sempat menikah jadi mengatakan semua agama mengajarkan kebaikan itu terlalu simplistis sekali titik memang orang dari berbagai agama yang bisa berbuat baik, tapi ada satu perbuatan yang sangat tidak baik itu tidak mengakui sebagai hamba Allah.

ada kalimat yang pernah diajukan pada mantan menteri agama prof Dr. H. M rasjidi yang diabadikan di dalam bukunya, kenapa negara kristen kaya raya dan negara Islam miskin? "Kemudian beliau menjawab," yang anda lakukan ini adalah ke tidak jujuran. "Karena jika mengatakan negara kristen, maka yang sering dibayangkan oleh orang adalah Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan lain-lain. padahal juga ada negara kristen yang bangkrut ada yang sarat dengan kriminalitas seperti Meksiko, Brazil, dan lain-lain dikatakan bahwa negara Islam itu memiliki, karena yang dibayangkan adalah Somalia dan lain-lain. Kalau dibandingkan dengan negara seperti Brunei Darussalam, Qatar, dan UEA, itu negara yang kaya raya. Jadi, karena kurangnya wawasan kita kemudian kita kemudian dipengaruhi oleh orang lain untuk berpikir bahwa negara Islam itu miskin orang Islam adalah kita bisa percaya kalau kita tidak kenal kepada para cendekiawan muslim, kalau kenal tidak mungkin berpikir demikian.

kekuatan iman seorang muslim ketika contoh kalimat terakhir yang sering dilontarkan adalah, "kalau iman kita kuat, maka kita tidak perlu marah jika melihat sebuah kemaksiatan ini cara berpikir yang sangat keliru, karena sudah sangat jelas letak kesalahannya di mana? Kalau kita menelaah Rasulullah pendapatnya jika diantara kamu melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tanganmu, dan jika kamu tidak cukup kuat untuk melakukannya, maka gunakanlah lisan. namun jika kamu masih tidak cukup kuat maka ingkarilah dengan hatimu Karena itu adalah selama-lamanya iman." Hadis riwayat Muslim bahwa kalau imannya kuat, maka tidak marah justru yang imannya kuat yang akan bertindak, kalau lemah tidak akan bertindak apapun bahkan sebenarnya menolak dengan hati itu tidak sama dengan tidak bertindak apapun syekh Yusuf dalam salah satu fatwanya menjelaskan hati bukan berarti tidak berarti tidak apa-apa, kalau hati menolak, minimal dari wajah sudah terlihat. "Banyak musuh-musuh Islam yang ingin kita berpikir seperti mereka yang tidak sensitif pada kemungkaran.

dalam media massa banyak sekali kata-kata, maka di situlah ada peran pemikiran media massa sangat berperan penting, mereka bisa membuat sesuatu yang jelas kelihatan menjadi tidak kelihatan, membuat sesuatu yang besar menjadi kecil,  yang kecil menjadi besar. Hanya media yang bisa membuat seperti itu, dan itulah modus dalam Ghawzul Fikri. kalau kebohongan diulangi secara terus-menerus, lama-lama orang akan percaya terhadap kebohongan itu, dan yang punya kemampuan melakukan pengulangan itu adalah media massa jadi media massa punya kekuatan yang sangat hebat dalam ghawzul fikri oleh karena itu kita harus waspada dan bersikap kritis pada media massa.

Memang niat membangun lembaga pendidikan itu pasti untuk hal yang baik-baik, untuk mencetak orang-orang yang berpendidikan dan intelektual. Tapi kenyataannya di negeri kita tidak selalu begitu, banyak pemikiran-pemikiran sesat yang justru muncul dari perguruan perguruan tinggi Islamnya mencetak banyak sekali pemikiran yang tidak beres. Lembaga pendidikan adalah lembaga yang sangat efektif untuk melakukan brainwash atau cuci otak. Maka tidak heran ketika ada orang dengan gelar-gelar yang luar biasa hebat dari perguruan tinggi Islam, tapi ternyata cara berpikirnya sangat jauh dari tuntutan Islam. Karena memang di lembaga Islam di lembaga pendidikan itu adalah alat Ghawzul Fikri yang sangat efektif.

Kita harus sadari bahwa banyak logika yang keliru, baik ke dalam film Hollywood maupun film Indonesia seringkali kita berpikir di dalam film Hollywood itu baik-baik saja, padahal mereka menanamkan cara berpikir yang tidak beres. Begitupun film di Indonesia, meski telah banyak film atau sinetron yang bergenre islami, tetap saja isinya sangat tidak islami biasanya tokoh protagonis diperankan oleh seorang muslimah di dalam 200 episode, 200 kali pula dia dizalimi oleh orang dan cara yang sama dibuat seolah-olah orang solehah itu naif, disakiti, hanya bisa menangis dan berdoa saja itu Ghawzul fikri yang tidak selalu membuat kita jadi benci dengan agama. tapi apapun yang membuat kita salah paham dengan agama sendiri. kita dibuat berpikir bahwa orang baik selalu menangis di atas sajadah selalu lemah dan pasrah padahal itu naif sekali. menangisnya tidak salah, masalahnya kenapa sampai dikerjain berkali-kali tetap saja tidak ada perubahan dan tidak belajar dari pengalaman? 

Di sinetron islami yang biasanya yang menjadi orang sholeh adalah guru ngaji yang kemana-mana pakai baju koko, padahal di dunia nyata orang soleh itu macam-macam jadi orang solid bisa jadi apa saja dan berpotensi apa saja tidak harus menjadi guru ngaji titik ini semua mengarahkan pemikiran kita bahwa orang soleh itu menjadi guru ngaji, yang Sholihah itu pasrah ketika dizolimi orang lain. Maka umat Islam jadi lemah kalau begitu cara berpikirnya, Ghawzul Fikri yang tujuannya untuk melemahkan pemikiran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun