Mulainya perkembangan teknologi mengubah cara orang berfikir, berperilaku dan memutuskan segala hal. salah satunya adalah didunia pendidikan, salah satunya adalah pemanfaatan google formulir untuk alat ujian.Â
pertanyaannya, apakah memanfaatkan google formulir ini efektif menjadi alat untuk pengujian ?
ya, bagi para pengajar dan pelajar memberikan manfaat yang cukup untuk diperhitungan daripada ujian dalam bentuk kertas, beberapa manfaat tersebut ialah efisiensi dalam proses penilaian, mempermudah penyebaran ujian, fitur yang ditawarkan dalam google formulir juga memuaskan untuk pembuatan soal pilihan ganda, esay, dengan soal yang dapat diacak, adanya fitur untuk siapa saja yang bisa mengisi dengan password yang diberikan, adanya penyimpanan responsif dari pelajar yang bisa untuk belajar kedepannya, dan masih banyak lainnya.
namun sayangnya dari kemudahan tersebut, menjadikan tantangan bagi seorang pengajar untuk memastikan bahwa tidak ada kecurangan dalam pengisiannya. Dari penelitihan saya selama kurang lebih satu minggu menjalankan ujian, banyak sekali pelajar yang meremehkan ujiannya sebab, banyak dari mereka pintar memanfaatkan kecanggihan smartphone seperti menggunakan layar belah dua, untuk melihat dokumen materi, ada juga yang gonta ganti tab di google untuk mencari jawabannya, apalagi sekarang banyak AI ( artificial intelegent) yang bisa ditanyai apa saja, ada juga yang cuma menunggu balasan dari whatsapp temannya.
ini membuat mereka tidak kosentrasi dalam menjalankan ujian, meremehkan ujian, bagi yang jujur dan pintar terkadang kelihatan lebih bodoh karena persaingan nilai, ...........
jika ada alternatif lain yang menggunakan teknologi selain google formulir seharusnya lebih diperhatikan, dari kisahku yang dulu sma disaat covid-19, sekolah kami membeli sebuah aplikasi e-learning yang hanya bisa diakses oleh siswa Sma tersebut, karena terdapat password untuk memasuki aplikasinya, disana juga terdapat fitur-fitur yang sama, dan dari e-learning ini lebih memaksimalkan adanya pengurangan kecurangan, sebab aplikasi e-learning ini tidak mengizinkan untuk layar hp belah dua, dan jika keluar dari aplikasinya maka jawaban yang telah dijawab biasanya akan hilang, ini cocok untuk meningkatkan semangat pelajar untuk belajar dan tidak mencontek.
namun, sayangnya didalam universitas yang saya tempuh masih menggunakan google formulir. Untuk itu saya menulis artikel ini bertujuan bisa  memberikan gambaran bagi siapapun pengajar untuk lebih berfikir apakah dengan adanya kemudahan ini, ingin membuat para pelajar lebih bisa memanfaatkan teknologi dengan tantangan tersebut.
Terima kasih, dan sampai jumpa lagi :")
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H