Mohon tunggu...
Fadholah Ahmad
Fadholah Ahmad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sosial

Selanjutnya

Tutup

Healthy

MARAKNYA KASUS BUNUH DIRI KARENA DEPRESI

28 Desember 2023   14:02 Diperbarui: 28 Desember 2023   14:29 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi kita yang mengikuti perkembangan berita masa kini, khususnya berita dikalangan masyarakat sekitar yang sudah pastinya banyak diperbincangkan oleh semua masyarakat. Sudah tidak dipungkiri bahwa banyak sekali berita yang muncul tentang bunuh diri dari kalangan anak remaja hingga orang dewasa. Apa sih bunuh diri itu? Bunuh diri memiliki arti yaitu kondisi seseorang menyakiti dirinya sendiri hingga menghilangkan nyawanya. Apa yang membuat seseorang itu bunuh diri? Ya banyak sekali yang membuat seseorng itu melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama tersebut yaitu mereka yang sedang terkena gangguan mental, mereka yang sering dapat tekanan dari lingkungan sekitarnya, mereka yang sedang terlilit hutang, mereka yang merasa dirinya tidak mempunyai siapa siapa, dan sangat besar kemungkinan mereka yang sering terkena despresi sehingga tidak tertangani. Contohnya sebuah kasus yang berada dimalang jawa timur.

Seorang pria berinisial HM (33), warga Kecamatan Blimbing, Kota Malang ditemukan tewas gantung diri di rumahnya. HM tewas di depan pintu kamar lantai dua rumahnya, Minggu (2/4/2023) malam. Peristiwa mengejutkan itu pertama kali ditemukan orang tuanya saat akan mengajak korban salat berjemaah di masjid. Muncul dugaan korban mengalami depresi akibat teror pinjaman online hingga kemudian memutuskan mengakhiri hidupnya. Padahal, bukan korban yang berutang, melainkan rekannya dengan meminjam identitas korban. Sangat disayangkan korban melakukan bunuh diri. Aksi itu bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan, keluarga, dan individu yang pemahaman agamanya kurang. Seseorang yang berfikir mau bunuh diri mengira jika dia sudah mati maka hidupnya akan tenang. Kenyataannya kematian bukanlah solusi dari segala permasalahan hidup. pada dasarnya, semua orang bisa mengalami stress dan depresi. Dalam keilmuan psikologi, bunuh diri merupakan salah satu objek penelitian yang tak pernah ada habisnya. Kasus bunuh diri pria berinisial HM sangat memungkin di bedah secara psikolog "Despairing self destruction associated with a general condition of outrageous despondency misrepresented pity" Depresi dan kesedihan yang mendalam merupakan salah satu factor. Kasus bunuh diri akhir-akhir ini sangatlah sering terjadi, terutama pada kalangan mahasiswa. Hal tersebut merupakan sebuah perilaku yang sangat tabu untuk dilakukan di Indonesia menurut pandangan agama. bunuh diri atau mengakhiri hidup dengan sengaja merupakan dosa besar. Penyebab utamanya karena mereka memiliki kondisi depresi yang berat. Akibat depresi itu kemudian memunculkan reaksi yang berlebih, salah satunya memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan bunuh diri.

Depresi adalah salah satu gangguan mental yang menjadi penyebab bunuh diri paling tinggi. Gejala depresi yang tidak tertangani dengan baik membuat Anda merasa lelah dan putus asa. Selain itu, stres dan depresi sering membuat seseorang menyesali hidupnya dan berpikir bahwa tidak ada orang yang sayang padanya. Akibatnya, bunuh diri menjadi tindakan yang tidak terhindarkan. Depresi bisa dipengaruhi stress, tetapi orang yang stress belum tentu mengalami depresi. Kondisi ini sama- sama dipengaruhi oleh tekanan. Tekanan seseorang yang mengalami depresi pada umumnya seperti: masalah keluarga, masalah finansial, masalah lingkungan sekitar dengan temannya, dan lain-lain. Tekanan itu dapat menyebabkan stress berat hingga gangguan kejiwaan seperti depresi, gangguan kecemasan, dan sebagainya jika tidak diselesaikan. Gangguan depresi telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang semakin signifikan serta menjadi gangguan mental yang umum di seluruh dunia yang memiliki dampak serius pada kesehatan fisik dan mental kita. Diagnosis depresi dilakukan oleh profesional medis, seperti dokter atau psikiater, melalui evaluasi psikologis dan pemeriksaan fisik jika diperlukan. Panduan yang umum digunakan adalah Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), yang menetapkan kriteria untuk mendiagnosis depresi berdasarkan gejala yang dialami seseorang selama periode waktu tertentu. Pengobatan depresi melibatkan pendekatan yang holistic, yang mungkin mencakup terapi obat dan terapi psikologis. Terapi obat dokter dapat meresepkan antidepresan untuk membantu mengurangi gejala depresi. Antidepresan yang umum digunakan termasuk SSRIs (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors), SNRIs (Serotonin-Norepinephrine Reuptake Inhibitors), dan trisiklik. Sedangkan, Terapi psikologis seperti terapi kognitif perilaku (CBT) dan terapi bicara dapat membantu individu untuk mengatasi pemikiran negatif, mengembangkan strategi pengelolaan stres, dan mempelajari keterampilan baru dalam menghadapi depresi.

Penerapan progam layanan khusus untuk pencegahan dan pengobatan depresi di Indonesia telah berlangsung lama, kebijakan yang ada saat ini sejalan dengan upaya global saat ini. Strategi untuk mengurangi stigma dan meningkatkan pengetahuan tentang depresi merupakan bagian dari pendekatan nasional dan internasional untuk mengurangi beban depresi. Komitmen politik dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan tetap diperlukan. Respons yang memadai terhadap depresi memerlukan keterlibatan masyarakat secara keseluruhan, dengan tindakan bersama untuk mengurangi risiko paparan terhadap kesulitan dan meningkatkan factor perlindungan. Tidak ada cara pasti untuk mencegah depresi, tetapi ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risikonya, seperti mengelola stres, membangun dukungan sosial yang kuat, mencari pengobatan sejak dini jika gejala depresi muncul, dan menjaga kesehatan fisik dan mental secara umum. Tipsnya carilah teman untuk bercerita, jangan lupa saling menanyakan kabar dengan teman-teman seperjuanganmu. jangan malu untuk meminta pertolongan, jika kamu merasa stress dan kehidupanmu terganggu segera cari pertolongan ahli.

Menurut Bu Zaki Nur Fahmawati M.Psi. Psikolog selaku Dosen Psikolog di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Dalam dunia Psikologi, bunuh diri merupakan salah satu fenomena yang sering dihadapi dan biasanya dimulai dari adanya gangguan psikologis yakni depresi. Sebelum seseorang mengalami depresi dan bunuh diri, seseorang tersebut berada pada tekanan, ada banyak masalah yang dihadapi kemudian tidak bisa menyelesaikan masalah itu sehingga salah satu yang ditempuh adalah bunuh diri.

Menurut Arthur Schopenhauer tentang pesimis dan kehendak, dari filosofi pesimisme adalah gagasan atau pandangan hiduup yang memandang dunia yang terhadap pandangan atau gagasan anti-optimis. Dan karya Arthur Schopenhaure Kehendak yang menuntut setiap gerakan ragawi dan tujuan hidup manusia seluruhnya adalah negatif. Kehendak bagi manusia adalah sumber penderitaan tanpa akhir."Kehendak yang tidak terpenuhi menyebabkan penderitaan, dan pencapaian hanya membawa kejenuhan" (Schopenhauer). Dari artikel diatas artikel tersbut masuk dengan teori Arthur Schopenhauer.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun