Natalie menemani Rafa mereka pergi ke Toko buku, sempat terjadi konflik kecil di antara mereka berdua tetapi hanya sebentar dan berlalu begitu saja. terasa hidup suasananya Rafa sekarang ada Natalie di sisinya, merasa bahagia apa lagi yang menemaninya wanita yang sudah lama di kaguminya, mereka berdua diskusi tentang novel yang mau di beli Rafa. Natalie sambil menemani Rafa yang sedang mencari Novel dia memperhatikan Rafa, entah apa yang diperhatikan Natalie.
Persahabatan mereka sudah cukup lama, diantara mereka berdua tidak mengetahui perasaan masing-masing, saling tertutup padahal mereka berdua sudah beranjak dewasa istilahnya mereka sudah tidak ABG (anak baru gede) lagi. Apalagi Rafa sifatnya sangat tertutup tidak ada yang mengetahuinya kecuali yang mengenal sifat Rafa sudah lama pasti tahu karakternya Rafa. Sulit untuk menerka sifat dalam dirinya Rafa.
Tidak ada yang menandingi perasaanku saat ini aku sungguh-sungguh bahagia berada di sisi Natalie. Berkata dalam diri sendiri Rafa, tidak tahu mengapa.
Sudah selesai mencari buku Novelnya, Rafa membeli buku tiga, dua yang dipilih Rafa, satu buku rekomendasi dari Natalie
Sekarang mereka mencari makan siang, Natalie memegang tangannya Rafa, perasaannya Rafa campur aduk, panik, gelisah, senang itu yang melanda dirinya Rafa. Natalie ingin pergi ke coffe shop sedangkan Rafa ingin makan siang. Akhirnya Natalie mengalah dan mengikuti Rafa, terlihat Rafa keras kepala dan harus menuruti keinginannya itu pada Natalie.
Sembari makan mereka berbincang apa saja pembicaraannya mengalir, Natalie meyakini Rafa menjadi penulismenyaingi penulis terkenal di Indonesia seperti Andre Hirata, Mira Widjaja, dan Raditya Dika. Natalie memotivasi Rafa, dia mengatakan Rafa kamu ada talenta yang terpendam dalam diri kamu, terus gali talenta yang ada didalam diri kamu. Suatu hari nanti jika kamu menjadi penulis terkenal jangan melupakan aku yah.
kata-kata itu membuat Rafa bertambah semangat seperti mendapatkan api yang membakar dalam dirinya Rafa. Tanpa di sadari Natalie memberi semangat Rafa, lagi Tangannya Natalie menggengam tangan Rafa untuk menyakini Rafa, bukan untuk maksud yang lain memang harus seperti itu sahabat, menyakini dan memotivasi sahabatnya sendiri. Baru buka mulut Rafa “andaikan kamu tidak jauh dariku Natalie pasti aku setiap hari merasa bahagia seperti ini.
Tiba-tiba dihadapan mereka datanglah tamu tak diundang Vero teman SMP Rafa, dia menyapa Natalie
“Hai kenalkan aku Vero teman SMP Rafa aku sudah lama mengenal Rafa, aku hampir semua tahu tentang Rafa, saat ini juga aku tahu wanita mana yang disukai Rafa.”
“Natalie, aku teman jauhnya Rafa baru kemaren kita berjumpa saat ini kita melampiaskan kangen kami.”
“ohhh, ini orangnya Rafa yang kamu suka cerita ke aku.”
Rafa mukanya merah takut Vero menceritakan apa yang sudah diceritakan Rafa tentang Natalie. Rafa sudah pasrah jika Vero membuka rahasianya kepada Natalie.
“Boleh aku bergabung duduk disini, masih kosongkan bangku ini tidak ada yang tempati.”
“ohhhh dengan senang hati Ver duduk saja disebelahku atau disebelah Rafa.”
Perasaannya Rafa sudah tidak enak, Rafa ingin kabur tetapi tidak mungkin. Vero dengan Natalie sok kenal dan sok dekat. Natalie membaca raut mukanya Rafa, setelah Vero datang, Rafa ketakutan, pasti ada yang di sembunyikan curiga Natalie.
“aku ingin bertanya kepada Vero, aku curiga pasti Vero mengetahui sesuatu yang aku tidak tahu” dan Natalie pun membuat pertanyaan didalam otaknya."
Bersambung..
Terbit setiap hari jumat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H