Mohon tunggu...
MAR ATUR ROSYIDAH
MAR ATUR ROSYIDAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Trunojoyo Madura. Hobi saya adalah membaca, menulis dan bermain Badmintoon.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ayah Ibu

19 September 2024   09:29 Diperbarui: 19 September 2024   09:45 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam sunyinya malam,

Aku duduk termenung,

Juga tak bergeming.

Hanya dua kata yang terbesit dipikiranku,

Kata itu adalah ayah dan ibu. 

Ayah... ibu...

Disini, aku berjuang demi cita-citaku,

Sendirian tanpa ada kehadiranmu,

Tanpa ada pelukanmu,

Dan tanpa ada perlindunganmu. 

Ayah... ibu...

Seandainya engkau tau,

Aku sangat merindukanmu,

Kurindukan senyummu,

Bahkan kurindukan wajahmu. 

Ayah... ibu..

Meski engkau tidak ada di sampingku,

Namun, aku tau..

Doa-doamu,

Selalu mengiringi langkah-langkahku. 

Ayah... ibu...

Aku berjanji padamu,

Aku kan terus berjuang dan bertahan.

Meski kini aku jauh darimu,

Kanku balas segala pengorbananmu..

Yang telah engkau korbankan demi anakmu. 

Ayah... ibu...

Kanku persembahkan untukmu,

Sebuah mahkota ilmu,

Yang membuatku...

Sanggup jauh darimu.

Tunggu aku ayah dan ibu..

Kanku angkat derajatmu,

Dengan keberhasilanku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun