Dalam konteks pemikirannya Mead menganggap komunikasi manusia berlangsung melalui pertukaran simbol serta pemaknaan simbol -- simbol tersebut, bagi Mead dalam teori ini yang membedakan manusia dengan binatang adalah simbol, karena mempunyai makna yang diinterpretasikan manusia. Simbol muncul akibat kebutuhan setiap individu untuk berinteraksi dengan orang lain, contohnya simbol pada lampu merah tercipta karena kebutuhan akan kelancaran suatu lalu lintas. Kemudian Dalam proses berinteraksi pasti ada suatu tindakan atau perbuatan yang diawali dengan pikiran. Oleh karena itu dalam bukunya Mind, Self and Society, Mead berpendapat bahwa bukan pikiran yang pertama kali muncul, melainkan masyarakatlah yang terlebih dulu muncul dan baru diikuti pikiran yang muncul pada dalam diri masyarakat tersebut.
Dalam proses terbentuknya konsep tindakan, menurut Mead terdapat 4 tahapan yaitu; impuls, persepsi, manipulasi, dan konsumsi. Dalam membentuk suatu tindakan terdapat rangsangan, contohnya rasa lapar (impuls), kemudian individu  berfikir ketika lapar hendaknya makan nasi atau bakso (persepsi), kemudian individu berfikir apabila makan bakso apakah kenyang atau tidak, dan memutuskan makan nasi (manipulasi), kemudian individu makan nasi (konsumsi).
Selanjutnya ada konsep  mind (pikiran), menurut Mead pikiran bersifat sosial, maksudnya mind terbentuk karena adanya interaksi sosial, baik itu dengan teman maupun keluarga. Kemudian pikiran akan mengolah simbol-simbol yang kemudian simbol ini akan membantu pembentukan diri kita dalam melakukan suatu tindakan, dengan mind simbol dapat di manipulasi dan individu dapat melakukan komunikasi dengan orang lain dan diri sendiri
Selanjutnya ada konsep self, self ini terbagi menjadi dua, yaitu konsep "I" sebagai subjek dan "me" sebagai objek, maksud dari subjek disini adalah tanggapan spontan atas perlakuan orang lain terhadap individu, sebagai sumber utama yang baru dalam proses sosial individu,  sesuatu yang dicari mengenai definisi diri dan kepribadian definitive, oleh karena itu I disini bersifat kreatif. Contohnya ketika individu mendapat sebuah ujian akan berbeda dampaknya dengan individu lainnya, perbedaan ini tergantung pada mind dari setiap individu. Sedangkan maksud "Me" sebagai objek disini maksudnya adalah tanggapan tidak langsung individu terhadap orang lain, individu tidak dibentuk secara definitive, jadi individu melihat bahwa orang lain dapat mempengaruhi, dan kemudian individu melakukan sebuah kontrol sosial terhadap pengaruh orang lain tersebut. Contohnya apabila individu dihadapkan dengan lingkungan yang merokok padahal individu tersebut tidak dalam latar belakang seorang perokok maka individu tersebut akan melakukan sebuah kontrol  terhadap dirinya sendiri
Selanjutnya terdapat tiga tahapan pembentukan self, yaitu Play stage, Game stage, Generalized order
1. Play Stage adalah tahap dimana seorang individu (anak) sedang membangun dirinya dengan belajar menjadi subjek dan sekaligus objek melalui proses merespon segala apa yang ia ketahui.
2. Game Stage adalah tahap dimana individu (anak) mulai mampu memainkan rangkaian peran dan menemukan apa yang akan dilakukannya dengan melihat peran orang lain.
3. Generalized other adalah tahap dimana individu (anak) sudah terbentuk bangunan kepribadian dirinya atau sikapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H