Mohon tunggu...
Rama Dani
Rama Dani Mohon Tunggu... -

Kurasa tak perlu dalil khusus untuk menikmati sebatang roko dan secangkir kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cahaya dan gelap

1 Februari 2018   23:45 Diperbarui: 1 Februari 2018   23:48 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukalah mata di gelap gulita

Tutuplah mata di teriknya siang hari

Kembangkanlah setiap imajinasi

Yang mengoyak ilustrasi

Temukanlah disetiap kalimat - kalimat

Jarak yang jauh ataupun dekat

Di persimpangan atau lurusan

Berbatu atau berdebu

Kita berselimut kelam 

Menampar disetiap jalan

Lalu genggamlah tangan 

Biarkan kita terperangkap rindu

Kita pencari jalan

Ubun - ubun yang perlu belaian

Memudarkan keruh yang berisi keluh

Yang hidup di sudut keterasingan

Kita penikmat malam

Melihat bintang dan bulan

Yang berbisik rendah pada dunia

Mengabarkan hidup

Mungkin kita cahaya itu sendiri

Ohh bukan, bukan kita tapi hanya kamu

Kamu adalah cahaya itu sendiri

Yang selalu menyinari kegelapan

Lalu biarkan aku  gelap itu

Biar kita selalu berdampingan

Berjalan di taman semesta

Lalu mengurai cinta

Seperti fajar dan senja

Yang meneduhkan setiap jiwa

Membanjiri warna - warna

Untuk amarah Dunia

                         

                         Cinangka februari 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun