Mohon tunggu...
Ahmad Risal Bakri
Ahmad Risal Bakri Mohon Tunggu... -

saya dilahirkan ujung pandang sulsel, SD di ujung pandang yang sekarang dikenal kota Makassar lulus di kaltim KUKAR, MTS di balikpapan, MA,MAN Di balikpapan lulus di KUKAR kota tenggarong, sekarang saya berkuliah di fakultas pertanian UNIKARTA KUKAR, Prodi : Agroteknologi, Sekarang semester 12, aktifitas Di HMI & Forum Loa - Kulu, KAB. KUKAR

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perspektif NDP terhadap Sosiologis

19 November 2014   20:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:23 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

dinamika intelektualitas dikalangan dunia kemahasiswaan menciptakan pemahaman yang baru untuk keberlangsungan ke hidupan yang berkeadilan Hmi dengan nuansa pemahaman ke NDPan tentunya banyak melahirkan gagasan di dalam dinamika bangsa ini, polah gerakan HMI memakai dasar NDP sehingga melahirkan gagasan yang dibutuhkan masyarakat dewasa ini, tentunya dalam proses dinamika ini ada sebua nilai keilahian yang kita harus komparasikan dalam gerakan yang dilakukan, NDP menjadi penyemangat dalm mewarnai semangat perjuangan kemahasiswaan.

Nilai Dasar Perjuangan (NDP) tentunya tidak menjelaskan seluruh isi dari Kitab AL-QUR'AN, pedoman hidup menjadi acuan yang mutlak ketika kehidupan di dunia dan di akhirat bisa berjalan seiring maka surga yang menjadi ganjarannya, tentunya dalam memahami AL-QUR'AN banyak pandangan dan FIQIH menjadi pembeda dalam hal - hal tertentu.

Manusia terbagi individu dan masyarakat, individu sesuatu yang tidak terbagi, keselarasan nafsu  dan akal diselaraskan ketika tidak ada keselarasan antara nafsu dan akal pasti melahirkan negatif dan sebaliknya.

Masyarakat hubungan manusia dan manusia menghasilkan interaksi keselarasan dan gep, semakin selaras manusia satu dan yang lainnya maka pada akhirnya mendekati tujuan keilahian,

dan tentunya pedoman AL-QUR'AN menjadi pedoman dalam atwalisasi kehidupan baik secara materi maupun non materi, dan penafsiran yang dibutuhkan dalam menginterprestasikannya sehingga melahirkan keselarasan dalam dinamika kehidupan dan tentunya dibutuhkan pemimpin yang mampu mengejawantahkan problem yang ada,

sosiologi berbicara tentang kemasyarakatan sampai pada puncak yaitu pemimpin, "Tanpa pemimpin kehidupan sosial tidak bisa selaras"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun