Mohon tunggu...
Mamat Johana
Mamat Johana Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Saya bukan seorang penulis handal, daripada tidak sama sekali kucoba tuliskan coretan2 ini

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Do'a Orang Tua

27 Juni 2012   03:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:29 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya tinggal satu minggu lagi anaku akan meninggalkan masa lajangnya untuk menikah dengan gadis pujaan hatinya, gadis itu cantik .......ayu.....tinggi.....berkulit putih datang dari keluarga sederhana yang tinggal tidak berapa jauh dari Desa aku tinggal.

Anaku baru berumur 22 tahun, berperawakan sedang,tinggi berambut ikal dan kini sudah bekerja pada salah satu operator telepon selular, ia kenal betul dengan calon istrinya karena mereka berhubungan cukup lama, walau calon istrinya masih kuliah di salah satu perguruan tinggi diluar kota.

Sebetulnya aku sendiri mengharap betul anakku dan calon menantu untuk menyelesaikan dulu kuliah tapi, mengingat aku yang sudah pensiun agak kesulitan juga mencari biaya untuk kuliah anakku, dan aku sendiri sudah mengharapkan kehadiran seorang cucu.

Keluarga yang dekat maupun yang jauh sudah kami kabari,surat undangan sudah kami sebar walau aku mengundang tidak terlalu banyak hanya tetangga dan orang -orang yang betul-betul aku kenal baik, para pemuda-pemudi yang kenal dengan anaku semua dikirim undangan.

"Pah....gimana untuk hiburannya apa sudah dihubungi keseniannya?" Ujar istriku sambil sibuk membuat kueh untuk dibawa nanti.

"Tenang aja Mah...semua sudah disiapkan tinggal menunggu waktunya saja kendaraan untuk pengantin dan pengantarpun telah disiapkan" jawabku sambil menata surat undangan yang tersisa.

Teratag dan panggung untuk pertunjukan Pongdut sudah berdiri , Pongdut adalah singkatan dari Jaipong Dangdut kesenian yang sedang digandrungi oleh tua dan muda di desaku walau terus terang saja kesenian ini sangat rawan keributan terutama anak-anak muda yang senang berjoged.

Satu hari menjelang resepsi pernikahan ditempatku keluarga pengantin pria,kami sudah siap untuk acara seserahan dan pernikahan anaku yang akan dilaksanakan dirumah pengantin wanita,semua keluarga dan tetangga sudah berkumpul,mobil pengantin sudah dirias begitu pula mobil pengantar dan pembawa barang seserahan sudah siap,tepat jam 08.00WIB. rombongan pengantin pria berangkat diiringi 5 buah mobil dan puluhan sepeda motor teman2 anaku berangkat menuju rumah mempelai wanita.

Tiga perempat jam perjalanan kami sampai ditempat pengantin wanita, disana sudah banyak orang yang sedang jualan maupun yang mau kondangan dan yang sengaja mau nonton prosesi pernikahan dan hiburan Ronggeng yang disediakan oleh keluarga pihak wanita.

Prosesi pernikahan berjalan lancar dengan adat Sunda,padawaktu acara sungkeman kedua mempelai itulah walau aku seorang laki-laki tapi sewaktu anaku sungkem diatas pangkuanku aku tidak kuasa menitikan airmata sambil Berucap.

"Tataplah masadepanmu anaku selamat menempuh hidup baru do'a Papah akan selalu menyertaimu dan semoga kebahagiaan hidupmu akan selalu kau rengkuh"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun