Mohon tunggu...
Amaliah Afif
Amaliah Afif Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Pemikiran Ekonomi Islam Menurut Mazhab Mainztream

27 Februari 2018   17:29 Diperbarui: 27 Februari 2018   17:30 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesuai dengan namanya, maka mazhab pemikiranekonomi islam ini mendomisikan khazanah pemikiran ekonomi islam di seluruh dunia. Meluasnya mazhab ini dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu.

Ecara umum pemikiran mereka relative lebih moderat jika dibandingkan dengan mazhab lainnya sehingga lebih mudah lainnya sehingga lebih mudah diterima masyarakat

Ide-ide mereka banyak ditampilkan dengan cara-cara ekonomikonvesional, Misalnya menggunakan economic modeling dan quantitative methods sehingga mudah dipahami oleh masyarakat luas, Sebenarnya hal ini tidak mengherankan, sebab para pendukung mazhab ini kebanyakan memiliki latar belakang, pendidikan ekonomi konvesional, di samping ilmu keislaman yang memadai. Banyak di antara mereka telah menempuh pendidikan dengan jenjang tinggi dan tetap beraktivitas ilmiah di Negara-negara barat, misalnya Umar Chapra, Muhammad Nejatullah Saddiqi, dan Muhammad Abdul Mannan.

Kebanyakan tokoh merupakan staf, penelitian, penasehat, atau setidaknya memiliki jaringan erat dengan lembaga-lembaga regional atau internasional yang telah mapan seperti Islamic development Bank (IDB), Internasional institute pfislamic thought (HI,T), Islamic research and Training institute (IRTI), dan Islamic Foundation pada beberapa universitas maju. Lembaga-lembaga ini memiliki jaringan kerja yang luas didukung dengan pendanaan yang memadai, sehingga dapat mensosoalisasikan gagasan ekonomi islam dengan lebih baik, Bahkan, gagasam ekonomi islam dapat dengan segera diimplementaskikan dalam kebijakan ekonomi yang nyata, sebagai mana yang dilakukan oleh IDB dalam membantu pembangunan di Negara-negara Muslim.

Selain itu Mazhab Mainstream, yang banyak dipelopori oleh tokoh-tokoh yang berasal dari Islamic Development Bank (IDB) antara lain M.Umar Chapra, M.A. Mannan, Nejatullah Siddiqi, Khursid Ahmad, Monzeb Khaf dan sebagainya, mengakui adanya scarcity yang mendasari terbentuknya ilmu ekonomi. Karena sebagian tokoh mazhab Mainstream ini adalah alumni dari berbagai perguruan tinggi Amerika dan eropa, maka mereka dapat menjelaskan fenomena ekonomi dalam bentuk model-model ekonomi dengan pendekatan ekonometri. Dengan demikian berbeda dengan mazhab pertama yang menolak ekonomi konvesional, mazhab ini banyak meminjam teori-teori ekonomi konvesional.

Jadi dapat disimpulkan bahwa masalah ekonomi tetap dihadapi oleh manusia di dunia. Dimana hal ini juag selaras dengan firman Allah SWT yaitu ''Dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang orang yang sabar.

Sementara pada sisi yang lain keinginan manusia serta reatif juga tidak bisa terbatas  artinya kalau sudah terpenuhi satu keinginan maka akan timbul keinginan lainnya demikian juga seterusnya. Dengan demikian, hingga pada saat ini tidak ada perbedaan antara ekonomi konvesional dan ekonomi islam.

DAFTAR PUSTAKA

Arif, M. Nur Rianto Al dan Amalia,Euis.2010.Teori Mikroekonomi: Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional.Jakarta:Kencana

Fauzia,Ika Yunia dan Riyadi, Abdul Kadir.2014.Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif Maqashid Al-Syari'ah.Jakarta:Kencana

Karim, Adiwarman.2007.Ekonomi Mikro Islam.Jakarta:PT RajaGrafindo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun