3.Pencegahan dan pengendalian demam berdarah bergantung pada pengendalian vektor. Tidak ada pengobatan khusus untuk demam berdarah/demam berdarah berat, dan deteksi dini serta akses ke perawatan medis yang tepat sangat menurunkan angka kematian akibat demam berdarah berat
Tantangan Penyakit Demam Berdarah
1.Peningkatan Kasus Musiman
DBD cenderung memiliki pola musiman yang dipengaruhi oleh kondisi cuaca, terutama hujan yang menyebabkan akumulasi air dan meningkatkan populasi nyamuk. Di Indonesia, peningkatan kasus biasanya terjadi pada musim hujan. Fluktuasi ini menambah kompleksitas dalam perencanaan dan pelaksanaan program pencegahan serta respons kesehatan masyarakat.
2.Kurangnya Pengetahuan dan Kesadaran
Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang DBD dan cara pencegahannya. Banyak orang yang tidak mengetahui gejala awal, yang sering kali mirip dengan penyakit ringan lainnya, sehingga menyebabkan keterlambatan dalam penanganan medis dan berpotensi meningkatkan risiko komplikasi.
3.Keterbatasan Sumber Daya
Sumber daya yang terbatas, baik dalam hal dana maupun tenaga medis terlatih, sering kali menjadi kendala dalam penanganan DBD. Di banyak daerah, fasilitas kesehatan mungkin tidak memadai untuk menangani jumlah kasus yang tinggi, terutama di daerah pedesaan yang memiliki akses terbatas ke layanan kesehatan.
Peran Kesehatan Masyarakat
1.Edukasi dan Penyuluhan
Kesehatan masyarakat memainkan peran krusial dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang DBD. Program edukasi yang efektif dapat membantu masyarakat memahami gejala, cara pencegahan, dan tindakan yang harus diambil saat terinfeksi. Penyuluhan dapat dilakukan melalui berbagai saluran, termasuk media massa, seminar, dan kampanye di tingkat komunitas.