Mohon tunggu...
Aulia Rahman
Aulia Rahman Mohon Tunggu... -

Just ordinary man...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

PNS Muda dan Kaitannya dengan Korupsi

10 Desember 2011   16:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:33 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pegawai Negeri Sipil

Bismillah... Banyaknya pemberitaan tentang Pegawai Negeri Sipil (PNS) muda yang korup membuat saya sedikit prihatin dengan kondisi yang terjadi dinegeri ini. Dengan ditemukannya 10 PNS muda dengan kekayaan luar biasa oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Keuangan (PPATK) maka media pun beramai-ramai memberitakannya. Gencarnya pemberitaan ini memunculkan opini di masyarakat tentang generalisasi kasus korupsi di kalangan PNS muda. Generalisasi berita semacam inilah yang memunculkan hujatan dan cacian di dunia maya, termasuk pada beberapa kolom komentar pada beberapa situs berita.

Fenomena kasus korupsi yang terjadi terjadi di negara kita ini sebenarnya sudah sedemikian parah. Saking parahnya seolah kita sudah terbiasa dengan budaya suap dan sogok yang terjadi, khususnya dalam sektor pemerintahan yang notabene melibatkan PNS. Berbagai kasus korupsi seperti proyek palsu, penyalahgunaan anggaran, penyalahgunaan perjalanan dinas dan lain sebagainya merupakan hal yang kerap kita dengar. Diakui atau tidak, sebenarnya telah terjadi semacam pewarisan budaya korup dalam sektor pemerintahan dimana PNS senior menularkan kebiasaan korupsinya kepada yang junior (muda).

Namun, kita sebagai masyarakat harusnya lebih cerdas dalam melihat situasi seperti ini. Di tengah buruknya sistem pemerintahan negeri kita, sebenarnya masih banyak para PNS yang bekerja dengan jujur dan selalu berusaha menjauh dengan korupsi. Jumlahnya pun menurut saya jauh tidak kalah dari mereka yang melakukan penyelewengan.

Sulit memang bagi PNS yang telah berada di dalam sistem untuk merubahnya karena budaya korupsi itu sebenarnya dikendalikan oleh para seniornya, khususnya mereka yang telah menjadi pejabat. PNS muda-lah yang ketika memasuki dunia pemerintahan banyak mengalami pertentangan dengan nuraninya terhadap "ekosistem" yang telah terjadi. Banyak sebenarnya PNS yang yang berhenti bekerja karena tidak tahan dengan  situasi kerjanya dan memilih untuk menggeluti usaha lain.

Memang tak bisa dipungkiri juga bahwa ada PNS muda yang melakukan korupsi dalam pekerjaannya tapi tentu jalur aksesnya tidak sebesar PNS senior. Bila ada yang sampai jadi jutawan sebagaimana laporan PPATK diatas, tentu hanya bisa dilakukan di instansi-instansi basah semacam kementerian keuangan. Konsep pembuktian terbalik yang diwacanakan oleh salah seorang pengamat ekonomi pun bisa saja dilakukan, namun bila saja PNS muda tersebut memang terbukti korupsi hendaknya lekas ditindak agar kasusnya tidak menguap dan ingat-ingatlah pula dengan seniornya. :) Hal yang juga tidak boleh dilupakan, tidak semua PNS muda yang kaya memperoleh uangnya dari hasil korupsi, bisa saja kekayaannya berasal dari usaha luar yang ditekuninya atau warisan dari orang tuanya.

Adapun maraknya kasus korupsi ini secara tidak langsung pula mencerminkan bahwa pendapatan PNS secara umumnya masih belum mencukupi. Mungkin untuk tenaga guru dan dosen sudah ada perbaikan dengan adanya sertifikasi namun belum untuk tenaga administrasi dan kesehatan. Renumerasi yang diterapkan pemerintah saja belum diterapkan secara menyeluruh bagi PNS pusat apalagi bagi PNS daerah. Masih banyak PNS yang terpaksa bekerja lagi diluaran sekedar untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.  Lagi pula telah terjadi gap penghasilan yang lumayan lebar antar golongan PNS yang memiliki jabatan dengan yang tidak (staf), padahal dalam prakteknya justru tenaga staf-lah yang banyak berperan dalam pelaksanaan tugas. Hal inilah yang sebenarnya harus dipikirkan pemerintah untuk dikurangi agar berkurang kecemburuan yang terjadi dalam unit kerja.

Akhirnya, semoga setiap PNS dapat menyadari bahwa menjadi PNS itu untuk mengabdi kepada negara, bukan untuk menjadi kaya. Hal ini sebagaimana anekdot yang biasa kita dengar, bila ingin kaya maka jangan jadi PNS.

http://12better.wordpress.com

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun