Mohon tunggu...
Kadek Indah Ari Artini
Kadek Indah Ari Artini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, program studi Ilmu Hukum

hallo saya Indah Ari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Banten: Simbol Harmoni Antara Manusia dan Alam Dalam Tradisi Umat Hindu

10 Juli 2024   08:25 Diperbarui: 10 Juli 2024   08:29 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Pribadi (Di poto pada saat ada upacara di pura)

Persiapan untuk Galungan dimulai jauh sebelum hari H, dengan persiapan banten yang disiapkan dengan penuh kehati-hatian dan kecermatan. Pada pagi hari Galungan, keluarga Hindu Bali mempersiapkan banten yang terdiri dari berbagai jenis persembahan seperti buah-buahan, bunga, nasi kuning, jajanan tradisional, dan dupa. 

Banten-banten ini disusun dengan rapi dan diletakkan di tempat-tempat suci di rumah atau di pura (kuil). Setiap banten memiliki makna simbolis yang mendalam, mencerminkan rasa syukur, permohonan doa, dan penghormatan kepada leluhur serta dewa-dewi yang dipuja.

Prosesi penyembahan dimulai dengan membawa banten dari rumah ke pura atau tempat peribadatan lainnya. Di pura, upacara pemujaan dilakukan oleh pendeta atau pemangku adat, dengan mantra-mantra suci dan prosesi yang diikuti dengan khidmat oleh para hadirin. 

Selama upacara, banten dihaturkan sebagai tanda pengabdian kepada Tuhan dan leluhur, serta sebagai sarana untuk memohon berkah, keselamatan, dan kelancaran hidup bagi seluruh umat Hindu Bali. Galungan juga diikuti oleh Kuningan, yang merupakan penutup dari rangkaian upacara ini. 

Pada Kuningan, banten kembali disiapkan untuk dipersembahkan sebagai ungkapan terima kasih atas berkah yang telah diterima dan permohonan agar berkah tersebut tetap terjaga. Upacara Galungan dan Kuningan tidak hanya menjadi momen keagamaan, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat ikatan keluarga, komunitas, dan memupuk nilai-nilai kehidupan yang luhur dalam masyarakat Hindu Bali.

Sumber gambar : Pribadi (Di poto pada saat ada upacara di pura)
Sumber gambar : Pribadi (Di poto pada saat ada upacara di pura)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun