Setelah dilakukan pemilahan telur-telur ini akan dijadikan dalam satu wadah dengan berat masing-masing 10 kilogram, tak luput dibalik banyaknya telur yang kualitas terbaik  yakni adanya juga yang mengalami kerusakan.Â
Setelah dilakukan penyortiran ini nantinya telur tersebut masih dapat dikonsumsi sendir dan tidak disiakan, sehingga akan tetap memiliki kemanfaatan.Â
Harga telur yang cenderung naik dan juga tidak relevan dengan kondisi lapangan di peternak ini biasanya ada faktor pemain yang berbuat curang untuk mendongkrak ataupun menurunkan harga telur pada umumnya.Â
Terlepas setelah pandemi ini peternakan tersebut benar-benar mengalami kerugian yang sangat berimpact untuk mereka dengan biaya 600 ribu setiap harinya, namun akhirnya hal tersebut bisa terselesaiakan dan juga distribusi telur yang terus berkembang pesat setiap harinya.Â
Harapan "semoga kedepannya peternakan telur ini bisa mendapatkan regenerasi yang terus melanjutkan usaha yang ada dan tidak kehilangan kesempatan akan ilmu yang menjadi pembeda dalam setiap beternakdan juga berusaha unggas petelur ini"ujar bu iffah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H