Mohon tunggu...
Benny Dele Bintang Ananta
Benny Dele Bintang Ananta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengenalan Kembali Permainan Tradisional Gatrik dan Gebokan sebagai Bentuk Pelestarian Budaya di SDN 2 Saptorenggo

15 Oktober 2022   23:45 Diperbarui: 16 Oktober 2022   00:02 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dipagi yang cerah, Rabu 31 Agustus 2022 tim PMM Skema Mitra Dosen UMM mengadakan kegiatan yang sudah jarang dilakukan oleh hampir seluruh anak-anak di Indonesia yaitu bermain permainan tradisional. 

Perkembangan teknologi yang kian pesat menjadi salah satu alasan permainan tradisional bukan lagi permainan favorit bagi anak zaman sekarang.

Sehingga perlu adanya aksi untuk melestarikan budaya di Indonesia. Kami ajak anak-anak di SDN 2 Saptorenggo untuk mengikuti kegiatan kami yakni bermain gatrik dan gebokan.

Gatrik adalah permainan yang dimainkan oleh 2 tim menggunakan kayu atau tongkat bambu yang ukurannya berbeda biasanya berukuran 30 cm dan 15 cm.

Tongkat yang berukuran panjang digunakan untuk menangkis tongkat yang berukuran lebih kecil.  Sedangkan gebokan adalah permainan yang di mainkan oleh 2 tim. 

Alat yang biasa digunakan seperti sandal ataupun patahan genteng. Tim 1 bertugas untuk memainkan permainan, sedangkan tim lainnya berusaha untuk mengejar tim lawan jika tim lawan berhasil merobohkan susunan genteng atau sandal.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Kegiatan ini pun mendapat dukungan dari pihak sekolah, karena siswa sekolah dasar khususnya di SDN 2 Saptorenggo banyak yang belum mengetahui cara bermain permainan ini dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang membatasi pergerakan anak-anak untuk bermain. 

Adanya kegiatan dilatarbelakangi juga oleh banyaknya anak-anak yang sudah terpengaruh oleh gadget sehingga permainan tradisional yang biasanya dimainkan oleh anak SD ini jarang dilakukan. 

Dengan adanya kegiatan ini akan memberikan dampak posistif, seperti: melatih ketangkasan, melatih kekompakan tim, serta menjadi ajang untuk melestarikan budaya Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun