Pada tahun ajaran baru 2020/2021, Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan  Indonesia mengatakan bahwa sekolah boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik  ikut andil dalam memutuskan kebijakan ini, termasuk mendiskusikan  panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021 di masa pandemi Covid-19. Sehingga, sekolah diharapkan mulai mempersiapkan diri dari sekarang hingga akhir tahun untuk pergantian model pembelajaran.
1. Gunakan tisu saat hendak menyentuh benda atau permukaan apapun.
Ketika datang ke sekolah nanti, saat pertama kali ingin menggunakan sarana sekolah, ada baiknya kita mengelap benda tersebut dengan tisu. Tujuan dari perilaku tersebut adalah untuk meminimalkan tangan kita menyentuh virus yang tertinggal di sebuah benda atau permukaan sesuatu. Misalnya, saat harus membuka pintu kelas, menyentuh kursi dan meja, menyentuh papan tulis, dan sebagainya. Tangan kerap kali secara reflek menyentuh wajah dan itu menjadi jalan terbanyak virus corona berpindah tempat. Buang tisu di tempat sampah tertutup setelah selesai menggunakan. Â
2. Cuci tangan dengan sabun secara teraturÂ
Apabila kegiatan di kelas telah selesai diharapkan untuk mencuci tangan minimal selama satu menit untuk mencegah penularan virus. Namun apabila tidak memungkinkan untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun, kita bisa menggunakan hand sinitizer. Oleh karena itu, untuk mempersiapkan sekolah offline kita harus selalu sedia hand sinitizer dimanapun dan kapanpun agar kita terhindar dari penularan virus COVID-19.
3. Gunakan masker yang menutupi secara sempurna hidung, mulut dan dagu.
Saat kembali memasuki masa sekolah tatap muka kembali, masker akan menjadi barang wajib dan penting yang harus dikenakan di lingkungan sekolah. Bila tidak memiliki masker medis atau yang sekali pakai, kita bisa menggunakan masker kain yang lebih ramah alam. Kita juga bisa melapisinya dengan tisu untuk memperkecil risiko menghirup udara yang mengandung penyakit yang mungkin saja tidak kita sadar ada di sekitar kita.
4. Jangan menyentuh wajah
Di kondisi seperti ini kita tidak boleh menyentuh wajah kita sembarangan, apalagi kalau tangan kita dalam keadaan kotor dan belum mencuci tangan. Karena menyentuh wajah di masa pandemi ini dapat menularkan virus kedalam tubuh kita melalui mata, hidung, atau mulut.
5. Bila tidak terpaksa, hindari naik transportasi publik.
Pada kendaraan umum kita tidak pernah tahu siapa saja yang pernah naik dan apakah mereka membawa virus atau tidak. Oleh karena itu, ada baiknya gunakan kendaraan pribadi saja untuk pergi ke sekolah dan pulang dari sekolah bila memungkinkan.
6. Jaga jarak dengan orang lain
Walaupun sekolah sudah menerapkan pembelajaran secara offline, kita harus tetap waspada dengan cara menjaga jarak, baik itu dengan orang lain atau teman sekalipun. Karena di masa pandemi siapapun bisa berpotensi terkena COVID-19, apalagi kadang kita tidak dapat membedakan mana orang yang positif COVID-19 dan mana yang negatif karena ada orang yang postif covid-19 namun tidak bergejala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H