Mohon tunggu...
Fennichya Zeho
Fennichya Zeho Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keburukan dalam Diri Seseorang Bisa Dijadikan Bakat yang Positif

8 April 2018   11:24 Diperbarui: 8 April 2018   11:32 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Banyak orang yang sangat suka berbicara bahkan untuk hal yang tidak penting sekalipun. Tapi tahukah kalian jika cerewet itu bisa menjadi bakat bagi beberapa orang?  kenapa karena pada saat dan waktu yang tepat seperti dalam forum yang termasuk formal seseorang tersebut bisa dengan lantang menyampaikan pendapat dan apresiasinya tentunya dengan pemikiran yang rasional dan tidak sembarangan saat dia cerewet mengenai hal yang tidak penting.

Hal-hal buruk dalam kehidupan seseorang yang dianggap sangat tidak baik bahkan dipandang hina bisa dijadikan hal yang positif dan dapat dikembangkan untuk menoreh prestasi bagi sebagian orang. Tahu kenapa bisa demikian?  Karena semua hal baik atau buruk bisa dinilai oleh orang lain tetapi yang tahu benar akan dijadikan seperti apa suatu hal yang baik atau buruk tersebut kedepannya adalah individu itu sendiri, tergantung bagaimana niat dan minat individu tersebut.

Bakat tidak hanya diperoleh dari suatu hal yang banyak diketahui oleh khalayak umum seperti olahraga, menulis atau membuat sebuah karya, bernyanyi, bermain musik dan hal-hal lainnya, tetapi bakat juga dapat diperoleh dari suatu hal yang dianggap buruk seperti kenakalan remaja, cerewet, suka iseng, bahkan suatu hal seperti kriminalitas. Orang yang paham benar tidak akan menghakimi seseorang yang berperilaku buruk seperti itu, tapi mereka dapat memahami sisi positif dari mereka dan memungkinkan untuk menjadikan seseorang tersebut menjadi lebih baik dan berguna melalui kebiasaannya tersebut.

Tetapi dengan syarat keduanya dapat saling bekerja sama walaupun pada awalnya harus ada seseorang yang mau dan berani mendekati dan berusaha mengajak seseorang yang tidak mengetahui bakatnya tersebut untuk mengembangkan bakatnya melalui hal-hal yang mereka sukai.

               

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun