Kicak adalah makanan langka. Kue ini hanya ada pada bulan Ramadhan dan hanya ada di Kampung Kauman. Kue ini memang benar-benar unik dan langka baik karena bahannya maupun saat disantapnya. [caption id="attachment_230232" align="aligncenter" width="300" caption="kicak siap santap"][/caption] Kicak, dibuat dari jaddah (nama lain dari uli) dicampur dengan parutan kelapa dan potongan buah nangka. Rasanya yang gurih dan manis memang cocok untuk penganan saat berbuka puasa. Tradisi pembuatan kicak bermula di kampung Kauman – Jogja. Pada awalnya kicak terbuat dari parutan singkong yang kemudian dimasak baru dicampur dengan bahan-bahan lain. Seiring dengan perkembangan citarasa kuliner lokal, dewasa ini kicak terbuat dari beras ketan (jaddah atau uli). Perubahan bahan dasar ini tidak membuat para pencinta kicak marah melainkan makin merindukan hadirnya kicak di meja makan. [caption id="attachment_230233" align="aligncenter" width="300" caption="sajian kicak siap dibeli"][/caption] Rindu Ramadhan berarti juga rindu kicak. Hal ini karena kicak semata-mata hanya muncul atau dibuat pada saat bulan ramadhan. Pemegang resep rahasia kicak seakan-akan telah berjanji hanya akan membuat kicak hanya pada bulan ramadhan. Sampai hari ini pun kicak hanya ada di bulan ramadhan. Tidak hanya di bulan ramadhan tetapi hanya di pasar sore ramadhan kauman. Tradisi ini sudah berlangsung lebih kurang 30 tahun. Sebuah konsistensi yang terus dijaga. Menikmati kicak adalah sebuah seni meniati kesederhanaan jogja. Ada kaya rasa dalam setiap gigitannya. Ada manis, gurih, asin menjalar diantara sel-sel perasa memberikan sensasi yang sangat berbeda. Kicak dijual dengan harga yang sangat terjangkau. Berkisar diantara Rp 1.250 hingga Rp 2.000 tergantung ukuran dan media pembungkus kicak. Untuk kicak berbungkus daun pisang dijual dengan harga Rp 1.250 sementara bila berbungkus media plastik harganya Rp 1.500 Bila anda berkesempatan untuk berkunjung ke Jogjakarta, jangan lupa untuk berburu kicak yang tersedia di pasar sore ramadhan kauman. Selamat berpuasa. Tulisan yang terkait:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H