Mohon tunggu...
riyanto adji
riyanto adji Mohon Tunggu... -

Name Riyanto Sex/Marital Status Male/ Married Place & Date of Birth Tegal, April 09th 1979 Religion Moslem

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Cara dan Metode Bertani Petani China

5 Mei 2014   23:58 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:50 1284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

China terkenal sebagai Negara penghasil beras terbesar di dunia dan semua itu karena semua elemen yang berhubungan dengan masalah pertanian terutama produksi beras saling bersinergi. Petani China selalu dihadapkan pada situasi yang serba cepat bertindak, seperti dalam bercocok tanam, banyak kendala yang disebabkan oleh perubahan musim, suhu dan cuaca.

Musim yang cocok digunakan petani dalam menanam padi adalah ahir musim semi (sekitar bulan april), musim panas dan musim gugur dengan masa tanam padi adalah 3 bulan sehingga jika di hitung sesuai urutan awal tanam pertama pada tahun berjalan maka diperoleh bulan tanam yaitu April s/d Juni adalah panen pertama, Juni s/d Agustus adalah panen kedua dan yang terahir adalah September s/d November merupakan panen ketiga.

Pemerintah China dalam masalah menanam padi, banyak melibatkan banyak ahli dan pakar pertanian sehingga rencana memproduksi beras dengan target tertentu dapat tercapai.

Kebijakan Agraria dan Subsidi Pemerintah

Kebijakan agraria yang dimiliki pemerintah China yaitu tanah atau lahan milik negara sehingga semua rakyat berhak untuk mengelola dan menggarap lahan/sawah, mengenai luas kecilnya lahan garapan tergantung dari kesanggupan petani dalam menggarap lahan/sawah.

Ketika lahan/sawah siap akan di olah untuk menanam pada maka pemerintah-pun menurunkan subsidi guna membantu biaya proses menanam padi mulai pra kondisi hingga pasca kondisi. Besar kecilnya subsidi ditentukan oleh luas lahan yang digarap sehingga akan berbanding lurus antara luas lahan dengan subsidi pemerintah yang diterima petani.

Subsidi ini tidak diberikan secara cuma cuma melainkan ada satu target yang harus dicapai, misalkan dengan subsidi 1M/tahun luas lahan 10 ha petani harus menghasikan padi sebanyak 10 ton, maka hal ini harus tercapai.

Hal positif yang dilakukan petani China adalah ketika subsidi turun untuk proses menanam padi maka dana tersebut total akan digunakan untuk menanam padi bukan untuk kebutuhan pribadi atau rumah tangga. Petani China berprinsip negara maju dan hebat bukan karena pemerintahnya tapi karena rakyatnya yang konsekwen membangun negaranya sesuai tujuan pemerintahnya.

Bibit Padi Berkualitas

Dalam masalah pembibitan, pemerintah mempercayakan penuh pada institusi yang berkcimpung di dunia pertanian yaitu universitas universitas pertanian di china, dari universitas universitas itu maka diperoleh berbagai bibit dengan kualitas yang bagus.

Pestisida dan Pupuk Serta Jenis Obat Pertanian lainnya

Selain pembibitan, universitas universitas pertanian di china bekerjasama dengan pakar obat obatan khusus pertanian untuk menciptakan obat yang diperlukan selama menanam padi sehingga munculnya hama pada tanaman padi dapat teratasi dengan cepat. Bibit padi dan jenis obat obatan yang dibutuhkan selama masa tanam telah ditangani langsung oleh pakar pertanian.

Alat Alat Pendukung Pertanian

Untuk alat yang digunakan dalam pengolahan lahan pertanian pemerintah mempercayakan kepada penuh pada institusi yang berkcimpung di dunia mesin alat berat sehingga akan diperoleh alat alat pengolahan sawah yang sesuai kondisi dan kebutuhan petani seperti traktor. Selain traktor yang digunakan untuk membajak sawah, institusi yang menangani mesin alat alat berat juga dipercaya berinovasi untuk menciptakan alat pemotong padi sehingga dapat memotong padi dalam sehari sebanyak 1 ha.

Pemenuhan Kebutuhan Air

Ketika menanam padi, kebutuhan utama yang harus dipenuhi adalah pemenuhan kebutuhan air sehingga perlu ada ketersediaan air yang cukup. Secara geografis China adalah negara dengan daratan yang sangat luas dan tentu ini menjadi kendala terberat dalam pemenuhan kebutuhan air untuk pertanian, namun hal ini semua bisa di atasi bahkan persediaan air selama menanam padi sangat melimpah.

Pertanyaannya adalah kenapa hal tersebut bisa diatasi oleh China?

Dalam pemenuhan air, pemerintah China mengambil metode irigasi bukan bersumber dari sungai karena sungai di China terkenal besar dan curam. Metode yang di pakai dalam pemenuhan kebutuhan air adalah dengan cara pengadaan danau buatan untuk setiap lahan 5 ha. Danau danau ini di design sesuai alur jalannya air sehingga tidak mengalami berbagai kesulitan

Pemantauan Selama Musim Tanam

Selama usia tanam padi mulai hari pertama tanam hingga panen tiba pemerintah bekerjasama dengan institusi pendidikan (universitas universitas pertanian di China), selalu memantau perilaku dan perkembangan dari tanaman padi itu sendiri dan juga memperhatikan berbagai hama pengganggu dari tanaman padi baik yang berasal dari dalam tanah atau dalam tubuh tanaman itu sendiri atau hama yang berasal dari luar seperti serangga, tikus dan burung.

Selain itu perubahan musim, cuaca dan suhu juga menjadi pantauan utama selama masa tanam padi sehingga gagal panen yang di sebabkan oleh banjir atau kekeringan sangat mudah dan cepat diatasi.

Managemen Pasca Panen

Dalam satu tahun petani China mengalami panen padi sebanyak 3 kali dan managemen yang digunakan dalam pengadaan padi/beras bagi petani dan seluruh rakyat China yaitu dengan cara untuk panen pertama, hasil panen wajib masuk ke gudang setiap petani penggarap sawah untuk pemenuhan kebutuhan beras petani selama satu tahun.

Panen kedua dan ketiga, hasil panen dijual ke negara sehingga semua padi/beras akan dikelola oleh negara untuk pemenuhan kebutuhan beras bagi masyarakat bukan petani selama satu tahun seperti warga kota. Apabila pemenuhan kebutuhan beras selama satu tahun untuk masyarakat di luar petani cukup dan jika ternyata ada sisa maka dapat dialokasikan untuk di export ke negara lain.

Riyanto

Mahasiswa Pasca Sarjana Program Beasiswa Unggulan

Fakultas Pertanian Jurusan Agribusiness,

Jiangxi Agricultural University – P. R. China

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun