Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Membudayakan Rasa Malu

30 Mei 2017   05:09 Diperbarui: 30 Mei 2017   06:41 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Contoh-contoh diatas menggambarkan bagaimana sebenarnya budaya rasa malu itu melekat pada pribadi yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan, dan memiliki prilaku serta perbuatan yang sungguh benar-benar layak. Sayangnya jangankan membicarakan pemimpin-pemimpin masa kini, generasi yang tumbuh dan berkembang kini pun kemungkinan besar sudah tidak tahu lagi mana batas antara layak dan tidak layak, sehingga jangankan menjaga budaya rasa malu malahan rasa malu itu dibuang jauh-jauh untuk memberikan kesenangan dan kepuasan kepada diri sendiri. Setidak-tidaknya di sudut-sudut masyarakat pasti masih terdapat pribadi-pribadi yang menghadirkan budaya rasa malu dalam kehidupannya. Semoga pribadi-pribadi seperti ini dapat memberikan gambaran sebagai upaya untuk menampar keras setiap pribadi lainnya yang jangankan menjaga budaya rasa malu, bahkan sedikitpun tidak mengenal rasa malu apalagi untuk membudayakan nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun