Strategi yang paling efektif didalam menghadapi pengaruh ideologi bermuatan materialis ini adalah dengan mengedepankan aktualisasi dan pemurnian implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai basis kekuatan ideologi bangsa dan negara Indonesia. Ideologi Pancasila ini merupakan satu-satunya ideologi dunia yang berbasiskan filsafat idealisme.
Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi idealisme tidak akan pernah berubah sejak dulu sampai sekarang dan yang akan datang. Idealisme adalah sifat batiniah dan materialisme adalah sifat lahiriah. Di dalam persaingan antara batin dan lahir, maka yakinlah pihak batin yang akan selalu menang.Â
Konsep Pancasila sebagai kekuatan idealisme ini juga tercermin dari pidato Jenderal Soedirman pada saat dilantik sebagai Panglima Tentara Komando Rakyat, pada 25 Mei 1946, "Hendaknya perjuangan kita harus kita dasarkan pada kesucian. Dengan demikian, perjuangan lalu merupakan perjuangan antara jahat melawan suci. Â Kami percaya bahwa perjuangan yang suci itu senantiasa mendapat pertolongan dari Tuhan,".
Apabila perjuangan kita sudah berdasarkan atas kesucian, maka perjuangan ini pun akan berwujud perjuangan antara kekuatan lahir melawan kekuatan bathin. Â Dan kita percaya kekuatan bathin inilah yang akan menang. Sebab, jikalau perjuangan kita tidak suci, perjuangan ini hanya akan berupa perjuangan jahat melawan tidak suci, dan perjuangan lahir melawan lahir juga, tentu akhirnya si kuat yang akan menang"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H