[caption id="attachment_364512" align="alignnone" width="640" caption="Panglima TNI bersama prajurit Polisi Milter di Cilangkap Jakarta"][/caption]
Bagi prajurit TNI dan Polri harus membiasakan diri untuk disiplin, kalau tidak akan ditindak Polisi Militer (PM). TNI telah menggelar Operasi Penegakan Ketertiban (Gaktib) dan Yustisi TNI 2015. Operasi ini di buka Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta-Timur, Selasa, 13 Januari kemarin.Operasi yang melibatkan 1.052 prajurit TNI dan Polri ini mengambil tema “Melalui Operasi Gaktib dan Yustisi TA 2015 Kita Wujudkan Prajurit Yang Memiliki Jiwa Patriot Sejati, Profesional dan Dicintai Rakyat”.
“Rinciannya adalah dari TNI AD 271 personel, TNI AL 266 personel, TNI AU 266 personel dan Polri 188 personel,” kata Kadispenum Puspen TNI Kol Inf Bernardus Robert.
Operasi ini dilakukan sebagai upaya untuk menekan dan mencegah terjadinya pelanggaran serta perbuatan melanggar hukum bagi TNI dan Polri. Operasi ini dilancarkan secara tegas dan berwibawa dan dilaksanakan secara mandiri maupun gabungan di wilayah hukum masing-masing Angkatan. Operasi ini melibatkan seluruh Prajurit Polisi Militer (POM) TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara, dibantu Provost dari Polri.
Salah satu tujuan operasi ini adalah untuk mewujudkan kehidupan prajurit TNI yang bebas dari narkoba dan barang terlarang lainnya dan mencegah terjadinya kesalahpahaman antara prajurit TNI dan Polri serta masyarakat.Pembangunan kekuatan dan kemampuan TNI di era saat ini telah menunjukkan kemajuan yang signifikan, seiring dengan kompleksitas tantangan tugas TNI, yang terus bergerak dinamis dan kecenderungan tidak semakin ringan.
“Secara jujur harus diakui bahwa ditengah kesibukan kita melaksanakan tugas, masih terdapat penyimpangan-penyimpangan perilaku dan sikap-sikap primitif prajurit, yang melanggar kaidah-kaidah norma, moral, sosial dan keagamaan,” tandas Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko.
Sikap tersebut dapat menjadi parasit bagi upaya membangun TNI yang profesional, solid, militan dan dicintai rakyat. Sebab upaya membangun TNI pada hakikatnya harus berorientasi kepada nilai sikap dan kode etik, sebagaimana yang terdapat di dalam Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
Penegakan disiplin dan kode etik keprajuritan adalah penting dan dibutuhkan agar secara maksimal memberikan dampak positif bagi konsistensi sikap dan perilaku prajurit TNI. Sebab, kata Panglima TNI, sangat tidak mungkin penegakan hukum, disiplin, dan tata tertib dapat berjalan dengan baik, kalau petugasnya sendiri tidak disiplin dan tidak professional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H