Mohon tunggu...
12013Y
12013Y Mohon Tunggu... Seniman - Fresh Graduate

Real person trying to be more real by seeing reality as real as possible.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pria

27 Agustus 2018   18:50 Diperbarui: 27 Agustus 2018   18:58 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

What makes a man real man?

Pria adalah mahluk dengan tipe seorang petarung, pelindung, tangguh, dan berpendirian teguh dengan prinsip yang ia percaya. Selalu ingin terlihat kuat, dan membenci apapun yang membuatnya terlihat lemah.

Jangan heran melihat tingkah seorang pria yang katanya menyukaimu namun tidak banyak bicara denganmu, tidak memperhatikanmu, tidak selalu berada di sekitarmu, tidak terang-terangan menampakkan rasa itu.

Semua itu ia lakukan karena tak ingin tampak seperti seorang pengganggu di matamu, terlihat seperti bajingan yang suka mencari perhatian. Ia lebih senang memerhatikanmu dari kejauhan, mengagumimu dari tempat yang aman, demi menjaga kehormatannya dan juga kehormatanmu yang dihormatinya. Jauh, namun tetap dalam pantauannya.

Jangan heran melihat tingkah seorang pria yang tampak acuh tak acuh padamu, tapi akan sangat perhatian saat kau memintanya untuk peduli padamu. Membiarkanmu dalam masalah jika yang lain mau hadir di sekelilingmu, namun datang tepat waktu saat kau mengharapkannya untuk menyelesaikan masalahmu. Ia tak datang menolongmu saat kau "mengumumkan" kau butuh pertolongan, tapi akan langsung menyanggupi saat kau meminta tolong padanya secara langsung.

Semua itu ia lakukan karena ingin kau menganggapnya sebagai satu-satunya, menganggapnya sebagai seorang yang mampu kau andalkan, menganggapnya sebagai pelindung utama, yang ia butuhkan hanyalah rasa percayamu, rasa bergantungmu. Karena pria selalu senang melakukan sesuatu di mana hanya ia yang mampu melakukannya.

Jangan heran melihat pria yang hanya bisa diam saat ia marah padamu, hanya bisa menghindar saat bertengkar denganmu, seperti pengecut yang suka lari dari masalah.

Semua itu ia lakukan karena tidak ingin kata-kata kasarnya terdengar olehmu, menghindar karena tidak ingin emosinya yang memuncak akan melukaimu jika kau ada di dekatnya.

Jangan heran melihat pria yang menolak untuk dengan mudahnya menggandeng tanganmu, memelukmu, duduk bersanding denganmu, mencium bahkan merenggut kehormatanmu.

Semua itu ia lakukan bukan karena ia banci yang tidak tergoda oleh keindahan seorang wanita. Namun ia adalah pria yang tahu betapa berharganya seorang wanita.

Ia tahu betapa berharganya kehormatanmu, yang bahkan mungkin tidak kau hargai setinggi ia menghargainya. Ia menghargai hak sesama pria yang mungkin kelak ditakdirkan menjadi suamimu, entah itu dirinya ataupun pria lain. Ia menghargai orang tuamu yang bertahun-tahun menjaga dan membesarkanmu. Ia menghargai Tuhan yang memberikannya kesempatan untuk menghargaimu.

So, have you ever met the man?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun