Mohon tunggu...
Ram Tadangjapi
Ram Tadangjapi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cuma senang menulis

Kutu Buku, Penggila Film, Penikmat Musik

Selanjutnya

Tutup

Film

Resensi Film "Twelve Monkeys" (1995)

26 Maret 2019   17:13 Diperbarui: 26 Maret 2019   17:19 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bruce Willis sebagai James Cole (sumber: screenshot/Dok. Pribadi)


There's no right, there's no wrong, there's only popular opinion.

Di tahun 2035 populasi penduduk bumi menyusut drastis akibat penyebaran virus yang mulai meretas kehidupan bumi sejak tahun 1997, penduduk bumi yang masih bisa selamat berlindung di dalam gua dan di situlah mereka terus menjalani kehidupan sekaligus mencari cara untuk menghentikan penyebaran virus.

Sejumlah ilmuwan kemudian mencoba sebuah metode baru untuk menemukan penyebab penyebaran virus, mereka mengirim seorang relawan untuk kembali ke masa lampau, James Cole (Bruce Willis) yang terpilih menjadi relawan kemudian menjalani perjalanan ke masa lalu. Cole tiba di tahun 1990 dimana ia langsung di tangkap karena berperilaku aneh, ia lalu dimasukkan ke rumah sakit jiwa dibawah penanganan seorang psikiater wanita bernama Kathryn Railly (Madeleine Stowe), ditempat itu dia juga bertemu Jeffrey Goines (Brad Pitt) pasien yang super cerewet sekaligus nyentrik.

Cole tidak menemukan apa-apa di tahun 1990 sehingga ia kembali ke tahun 2035. Pihak ilmuwan kemudian mengirim kembali Cole ke masa lampau kali ini ke tahun 1996, Cole kemudian menculik Railly mantan psikiaternya yang telah menjadi penulis terkenal. Railly merasa Cole hanyalah seorang pengidap penyakit kejiwaan yang tidak bisa membedakan halusinasi dan kenyataan saat Cole menjelaskan jika ia berasal dari masa depan, meskipun di bawah paksaan Railly terus mengikuti Cole untuk mencari petunjuk tentang penyebaran virus hingga mereka menemukan informasi tentang kelompok "twelve monkeys" yang dipimpin oleh Jeffrey Goines. 

Cole harus mencari cara untuk menuntaskan misinya sementara ia pun harus bergulat dengan pemikirannya tentang apakah yang ia rasakan adalah halusinasi atau kenyataan. Railly sendiri musti memutuskan mempercayai siapa, apakah ke Cole atau pada teori yang selama ini ia pelajari.

Bruce Willis sebagai James Cole (sumber: screenshot/Dok. Pribadi)
Bruce Willis sebagai James Cole (sumber: screenshot/Dok. Pribadi)
Film ini merupakan salah satu karya fenomenal dari sutradara nominator Oscar, Terry Gilliam. Dengan menggunakan plot cerita futuristik ia berhasil membuat ritme yang aneh, kelam, namun tidak terpotong-potong.

Cerita yang diadaptasi dari film pendek asal Perancis berjudul Le Jetee ini dibuat sangat misterius bahkan kita bisa terkecoh karena jika tidak disimak baik-baik maka bisa saja menyimpulkan apa yang dialami oleh karakter James Cole hanyalah sebuah halusinasi. Kejutan menjelang ending tentang siapa yang menyebar virus juga tak terduga meskipun motifnya belum terjelaskan benar, namun tetap memberikan kejutan yang menawan menurut saya.

Bruce Willis mampu tampil baik memerankan karakter James Cole yang tangguh sekaligus rapuh, meskipun belum masuk kategori istimewa namun tidak membuat karakter yang ia perankan berjalan tanpa tujuan. Brad Pitt cukup istimewa menghidupkan karakter Jeffrey Goines yang eksentrik, idealis, dan banyak bicara sehingga cukup kuat menggambarkan kegilaan karakternya. Dua tokoh utama ini cukup baik menghidupkan cerita.

Film ini berhasil memperoleh dua nominasi piala Oscar di ajang Academy Awards tahun 1996, salah satu nominasi tersebut didapatkan Brad Pitt lewat kategori Best Actor in a Supporting Role.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun