Resensi Film Chasing Liberty (2004)

Because the things you're scared of are usually the most worthwhile.

Anna Foster (Mandy Moore) putri Presiden Amerika Serikat, James Foster (Mark Harmon). Kehidupan masa remajanya sedikit terhalang oleh pengawalan sejumlah agen rahasia yang diperintahkan untuk mengawasinya, ia bahkan tak bebas untuk berkencan dan semua lelaki yang mencoba mendekatinya mundur teratur karena tak mampu menghadapi pengawalan super ketat terhadap Anna.

Saat mengikuti ayah dan ibunya (Caroline Goodall) melakukan kunjungan diplomatik ke Praha, Anna bertemu dengan Gabrielle (Beatrice Rosen) Puteri duta besar Perancis. Mereka berdua kemudian merencanakan untuk pergi ke Berlin untuk menonton sebuah parade, Anna meminta sedikit kebebasan pada sang ayah agar bisa punya waktu sendiri sang ayah kemudian mengirim dua agen untuk mengawasi Anna yaitu Alan (Jeremy Piven) dan Cynthia (Annabelle Sciorra).

Ternyata Presiden Foster secara diam-diam juga mengirim beberapa agen selain Alan dan Cynthia dengan misi melindungi Anna, saat mengetahui hal tersebut Anna merasa sangat kecewa terhadap ayahnya lalu mencoba meloloskan diri dari penjagaan para agen. Ia lalu dibantu oleh Ben Calder (Matthew Goode) seorang fotografer tampan.

Anna mendapatkan kebebasan yang ia cari selama pelariannya, ia lalu memulai sejumlah perjalanan penuh cerita. Ben sendiri mau tak mau harus terus mengikuti Anna dan selalu menjadi penyelamat ketika Anna sedang dalam bahaya. Interaksi cukup intens dan perjalanan panjang yang mereka tempuh membuat keduanya tak bisa menampik jika telah tumbuh perasaan cinta antara keduanya, sayangnya Anna belum tahu jika Ben Calder mengikuti dirinya bukan sekedar kebetulan. Sementara Alan dan Cynthia terus mengejar mereka sesuai perintah langsung dari Presiden Foster.

Beatrice Rosen dan Mandy Moore (Sumber: Screenshot/Dok. Pribadi)

Plot cerita film arahan Andy Cadiff ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru, namun Andy Cadiff berusaha memolesnya dengan paduan cerita cinta yang klise dan panorama kota Praha, Venesia, hingga Berlin yang cukup menawan. Ritme ceritanya cukup mengalir sehingga mudah diikuti namun tidak cukup punya ruang untuk menggambarkan perkembangan karakter, hal ini membuat tidak terlihat jelas apa perubahan positif terhadap karakter putri Presiden setelah melakukan perjalanan.

Mandy Moore dan Matthew Goode sepertinya kurang menemukan chemistry, seolah keduanya tidak menyatu sehingga interaksi antar karakter peranan mereka belum terasa sebagai pasangan penuh cerita. Entah karena Mandy Moore yang berakting tidak maksimal atau Matthew Goode yang terlalu dingin menggambarkan karakternya. Justru Jeremy Piven dan Annabelle Sciorra yang lebih terasa interaksinya sebagai dua agen penjaga yang juga terlibat asmara.

Film ini saya rasa masih bisa jadi pilihan tontonan bagi penggemar film romantis meskipun belum bisa dijadikan tontonan wajib.