Mohon tunggu...
Ram Tadangjapi
Ram Tadangjapi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cuma senang menulis

Kutu Buku, Penggila Film, Penikmat Musik

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Resensi Film Apocalypse Now (1979)

9 Maret 2019   19:23 Diperbarui: 9 Maret 2019   19:28 968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: www.filmbor.com)


I love the smell of napalm in the morning.

Kapten Willard (Martin Sheen) mendapatkan misi yang tidak diakui secara resmi dari pihak militer Amerika, tugasnya kali ini mengharuskannya kembali ke medan pertempuran di Vietnam. 

Kapten Willard kemudian diberi fasilitas transportasi berupa boat militer yang diawaki Chief Phillips (Albert Hall) sebagai pengemudi sekaligus komandan awak boat militer tersebut, Jay Chicks (Frederic Forest) yang biasa dipanggil Chef karena punya latar belakang sebagai juru masak, Lance Johnson (Sam Bottoms) mantan atlit selancar, serta Tyrone Miller (Laurence Fishburne) biasa dipanggil Clean karena tugasnya membersihkan seluruh bagian boat sekaligus awak paling muda.

Kapten Willard menyusuri aliran sungai di pedalaman Vietnam menuju ke lokasi target sesuai misinya, ia kemudian mendapatkan sejumlah hal menarik dalam perjalanannya tersebut mulai dari bertemu Letkol Kilgore (Robert Duvall) perwira gila perang sekaligus penggemar berat olahraga selancar yang bahkan ditengah situasi pertempuran ia masih memaksa anak buahnya untuk berselancar, melihat perubahan sikap para tentara yang berubah hanya karena perang, hingga kacaunya sebuah satuan militer karena sudah berbulan-bulan terlibat pertempuran tanpa komandan yang sudah tewas terlebih dahulu.

Target Kapten Willard adalah menemukan mantan perwira bernama Kolonel Walter Kurtz (Marlon Brando) yang tiba-tiba mengundurkan diri dari militer dan membuat satuan tempur sendiri di belantara pedalaman Kamboja. 

Kapten Willard justru penasaran kenapa seorang perwira brilian dengan segudang prestasi seperti Kolonel Kurtz memilih keluar dari Militer dan jadi incaran pihak Militer, semakin ia membaca profil serta data-data tentang Kolonel Kurtz ia semakin kagum pada sosok tersebut. Ia berharap situasi yang ada memudahkannya menyelesaikan misi yang ia emban, namun saat bertemu langsung dengan Kolonel Kurtz ia justru terjebak ke dalam keadaan yang tak pernah ia prediksi dan mengancam keselamatan dirinya.

Martin Sheen sebagai Kapten Willard (sumber: Dok. Pribadi)
Martin Sheen sebagai Kapten Willard (sumber: Dok. Pribadi)
Selain trilogi The Godfather film ini juga merupakan salah satu warisan fenomenal dari sutradara kawakan Francis Ford Coppola di dalam sejarah perfilman dunia, banyak pengamat yang menganggap sampai saat ini tidak ada lagi film perang yang mempunya cerita sedalam dan sekuat film ini. 

Bagi penggemar film aksi yang hanya ingin melihat adegan tembak-tembakan semata film ini bisa jadi akan sangat membosankan karena aspek aksi actionnya yang tidak terlalu besar porsinya meskipun adegan pertempuran film ini digarap cukup serius dan matang, namun untuk yang mencari film aksi dengan cerita yang bagus film ini wajib jadi pilihan.

Meskipun ceritanya cenderung gelap dan membuat penonton ikut berpikir untuk menangkap esensi cerita sesungguhnya namun secara keseluruhan cerita film ini kuat dan dalam sehingga karakter-karakter kunci semacam Kapten Willard dan Kolonel Kurtz bisa terbaca dengan jelas perkembangan karakternya.

Dari beberapa sumber proses pembuatan film ini cukup membuat sang sutradara mengalami depresi berat, ini dikarenakan keinginan Coppola untuk menggambarkan keadaan Vietnam saat dalam suasana konflik benar-benar nyata tergambarkan dalam film, dan hasilnya cukup menawan bahkan bisa dikatakan istimewa.

Film ini memenangkan 2 piala Oscar dari total 8 nominasi yang didapatkan di ajang Academy Awards tahun 1980, uniknya untuk Robert Duvall yang memerankan Letkol Kilgore si perwira gila perang ia mendapatkan nominasi di kategori Best Actor in a Supporting Role di ajang tersebut padahal durasi penampilannya di film ini hanya sekitar 12 menit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun