Mohon tunggu...
Ram Tadangjapi
Ram Tadangjapi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cuma senang menulis

Kutu Buku, Penggila Film, Penikmat Musik

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Resensi Film "There Will Be Blood" (2007)

9 Desember 2018   23:27 Diperbarui: 9 Desember 2018   23:41 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 I have a competition in me. I want no one else to succeed. I hate most people

Daniel Plainview (Daniel Day-Lewis) seorang penambang yang penuh ambisi dan tekad sangat kuat, berawal dari penambang perak ia kemudian memulai penambangan minyaknya hanya dengan peralatan sederhana. Suatu ketika saat melakukan penggalian sumur minyak terjadi sebuah kecelakaan yang mengakibatkan salah satu rekan kerja Plainview tewas, rekan kerjanya itu meninggalkan seorang bayi laki-laki yang kemudian dirawat Plainview dan memberinya nama H.W Plainview.

Bersama H.W. (Dillon Freasier) ia melakukan sejumlah perjalanan ke beberapa daerah untuk mencari sumber minyak, ia kemudian bertemu dengan Paul Sunday (Paul Dano) yang memberi info tentang sebuah sumber minyak yang belum dijamah didaerahnya. 

Berdasarkan info tersebut Plainview dan H.W kemudian mendatangi daerah tersebut untuk melakukan pengecekan, didaerah itu mereka bertemu keluarga Sunday yang menyambut kedatangan keduanya dengan hangat. Plainview menutupi motifnya membeli lahan tersebut dengan menggunakan dalih perburuan burung namun rencana itu bisa terbaca oleh Eli, saudara kembar Paul, yang kemudian menawarkan sebuah kesepakatan untuk memudahkan Plainview melanjutkan rencananya.

Eli merupakan seorang pendeta kemudian memanfaatkan kehadiran Plainview yang sudah melakukan persiapan pengeboran sumur minyak, Eli hanya ingin membuat gerejanya memiliki akses jalan dan perbaikan, Plainview menyanggupi permintaan tersebut meskipun tidak benar-benar tulus. 

Rencana pengeboran tersebut mendapat masalah ketika sebuah ledakan terjadi di kawasan pengeboran minyak yang mengakibatkan H.W kehilangan pendengaran, bagi Plainview kejadian tersebut memberinya peluang besar untuk menguasai sumber minyak yang ada di daerah tersebut namun menurut Eli kejadian tersebut merupakan teguran karena Plainview belum melakukan pemberkatan sebelum memulai pengeboran.

Plainview mulai mengacuhkan sedikit demi sedikit H.W yang sudah tidak bisa mendengar, apalagi Plainview kedatangan saudara tirinya Henry (Kevin J. O'Connor) yang lalu merebut perhatian Plainview. Hal tersebut memicu kecemburuan H.W lalu mencoba membakar pondok tempat tinggal mereka, Plainview kemudian memutuskan mengirim H.W ke sebuah sekolah khusus. Keputusan tersebut ternyata salah setelah Plainview mengetahui identitas asli Henry.

Lambat laun Plainview berhasil menguasai sejumlah lahan yang memiliki potensi sumber minyak di daerah tersebut meskipun untuk mendapatkan semua itu ia harus melakukan beberapa trik licik. Ia bahkan rela untuk dibaptis ulang hanya agar mendapatkan sebuah lahan yang ia incar karena itu syarat mutlak dari si pemilik lahan, meskipun ia harus sedikit dipermalukan oleh Eli yang membaptisnya karena Eli masih mendendam atas perlakuan Plainview terhadapnya. 

H.W. dewasa (Russell Harvard) merasa sudah saatnya memulai usaha sendiri setelah bertahun-tahun menemani Plainview, namun bagi Plainview hal tersebut merupakan ancaman baginya bahkan dalam keadaan emosi ia menceritakan siapa sebenarnya H.W dan apa motifnya mengangkat H.W menjadi anak.

Daniel Day-Lewis sebagai Daniel Plainview (sumber: www.filmsufi.com)
Daniel Day-Lewis sebagai Daniel Plainview (sumber: www.filmsufi.com)
Menonton film-film besutan Paul Thomas Anderson seperti membaca buku yang harus dibaca mulai dari awal dan tidak melompat-lompat, sang sutradara ini gemar sekali membuat film dengan tidak ada karakter protagonis yang benar-benar bersih. Film yang diadaptasi dari novel berjudul Oil karya Upton Sinclair ini menyajikan cerita yang sebenarnya riskan jika diangkat ke sebuah film yaitu tentang ambisi, kasih sayang palsu, serta nurani yang tergadai, untungnya Paul Thomas Anderson berhasil mengeksekusinya menjadi film yang menawan. 

Awal-awal film memang agak membingungkan karena belum ada dialog, namun kita disuguhkan gambaran awal bagaimana keras dan taktisnya seorang Daniel Plainview dalam mewujudkan ambisinya.

Dua aktor yang berhasil membuat cerita di film ini semakin hidup adalah Daniel Day-Lewis dan Paul Dano. Daniel Day-Lewis yang memang sudah teruji kapasitas aktingnya mampu membuat karakter Daniel Plainview begitu menyebalkan, pada awalnya kita simpatik pada kebaikan hatinya dan kasih sayangnya pada H.W namun di belakang kita tahu apa motif dari semua itu. 

Paul Dano juga bisa memberikan performa akting prima sebagai pendeta muda yang ingin mendapatkan kemasyhuran dan kekayaan meskipun ia harus menggadaikan kepercayaannya.

Ini adalah salah satu film terbaik dari Daniel Day-Lewis aktor yang mungkin sudah tidak bisa lagi kita nikmati performa aktingnya karena telah memutuskan untuk pensiun dari dunia akting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun