Mohon tunggu...
Ram Tadangjapi
Ram Tadangjapi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cuma senang menulis

Kutu Buku, Penggila Film, Penikmat Musik

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Resensi Film "Birthmarked" (2018)

13 November 2018   19:04 Diperbarui: 13 November 2018   19:26 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: www.aftercredits.com)

United we stand, divided we fall

Ben (Matthew Goode) dan Catherine (Toni Collette) sepasang suami istri yang sama-sama berprofesi sebagai ilmuwan, mereka berdua berasal dari keluarga ilmuwan sehingga menurut beberapa orang wajar jika mereka berdua jadi ilmuwan karena gen mereka adalah gen ilmuwan.

Saat Catherine mengandung mereka berdua merancang sebuah proyek penelitian untuk membuktikan sekaligus mematahkan pendapat umum jika minat seseorang cenderung dipengaruhi oleh faktor gen.

Ben dan Catherine mengadopsi dua orang anak yang baru lahir yaitu Maya yang berasal dari keluarga dengan tingkat intelektual dibawah standar, dan Maurice dari keluarga dengan ketidakstabilan emosi. Mereka merancang Maya untuk menjadi seorang intelektual, Maurice diarahkan agar menjadi seorang pasifis (anti-kekerasan), serta anak mereka Luke diajarkan untuk menjadi seorang seniman.

Ben dan Catherine berhasil mendapatkan semacam dana hibah untuk proyek penelitian mereka ini dari seorang filantropis nyentrik bernama Robert Gertz (Michael Smiley), dan untuk lebih fokus dalam proyek tersebut mereka berdua sama-sama berhenti dari pekerjaan mereka di sebuah universitas.

Ben, Catherine beserta dua anak adopsi dan satu anak kandung mereka menetap di sebuah pondok di tepi danau, mereka dibantu Samsonov (Andreas Apergis) yang berperan sebagai asisten pribadi sekaligus asisten rumah tangga, untuk memantau perkembangan proyek tersebut Gertz menugaskan Mrs. Tridek (Fionulla Flanagan).

Selama 13 tahun Ben dan Catherine menerapkan sejumlah metode penelitian terhadap ketiga anak tersebut sesuai kemana minat anak-anak itu diarahkan, sayangnya Gertz melihat tidak ada hasil yang istimewa dari proyek penelitian tersebut setelah 13 tahun berjalan. Bahkan ketiga anak obyek penelitian tersebut memiliki sifat yang berlawanan dengan minat yang sudah dirancang untuk mereka, Maya tidak terlalu pintar untuk mencapai level intelektual, Luke lebih sering menjadi pengganggu, sementara Maurice memang memiliki minat di bidang seni namun sering melabrak aturan.

Gertz yang mulai bosan dengan proyek penelitian tersebut mulai menarik bantuan dananya, hal ini disikapi Ben dan Catherine secara emosional bahkan ketiga anaknya diluar dugaan melakukan "pemberontakan" yang mengakibatkan ketiga anak tersebut harus dipisahkan dari Ben dan Catherine.

Pasca peristiwa tersebut hubungan Ben dan Christine memburuk sehingga keduanya sepakat untuk berpisah, namun perasaan sayang dan tanggung jawab terhadap ketiga anak obyek penelitian mereka membuat keduanya harus berhadapan kembali dengan Gertz. Mereka juga harus menghadapi kenyataan tentang motif yang disembunyikan Gertz dibalik pemberian bantuan dana proyek penelitian mereka.

Toni Colette dan Matthew Goode (sumber: www.rogerebert.com)
Toni Colette dan Matthew Goode (sumber: www.rogerebert.com)
Meskipun film ini bergenre komedi namun letupan-letupan komedinya tidak begitu bersuara, entah karena ceritanya yang kehilangan arah atau karena tema tentang ilmuwan terlalu berat untuk di-komedi-kan. Film arahan Emanuel-Hoss Desmarais ini diangkat dari kisah nyata yang terjadi di tahun 1977, potensi untuk bisa menjadi film komedi yang menawan cukup besar sayangnya sang sutradara seperti membiarkan ceritanya liar sehingga kurang memberikan efek pemancing tawa saat menonton film ini.

Matthew Goode dan Toni Collette sudah berupaya tampil maksimal sebagai pasangan suami istri ilmuwan, namun kadang akting mereka terlalu berlebihan saat mengeksekusi scene-scene sehingga yang tampil bukan kelucuan namun kekonyolan. Untungnya performa pemeran ketiga anak obyek penelitian cukup menghibur dengan kecerobohan, kepolosan, dan kenaifan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun