Mohon tunggu...
Ram Tadangjapi
Ram Tadangjapi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cuma senang menulis

Kutu Buku, Penggila Film, Penikmat Musik

Selanjutnya

Tutup

Film

Resensi The Luzhin Defence (2000)

25 Oktober 2018   10:23 Diperbarui: 5 Maret 2019   20:22 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


There's a pattern emerging, a definite pattern.

Luzhin (John Turturro) seorang master catur dengan reputasi meyakinkan, ia dikenal sudah menyiapkan langkah-langkah caturnya jauh hari meskipun ia sedang tidak bermain catur sehingga terlihat yang ada di pikirannya tidak ada hal lain selain langkah bidak-bidak catur.

Ketika mengikuti sebuah turnamen catur ia bertemu dan jatuh cinta pada Natalia (Emily Watson) seorang wanita cantik dari kalangan berada, Natalia sendiri sedang berada disitu dalam rangka liburan bersama Vera (Geraldine James), ibunya. Natalia pun tertarik pada sikap eksentrik dan sosok polos Luzhin, tak ayal Natalia dan Luzhin kemudian terlibat dalam hubungan asmara bahkan Natalia dikejutkan dengan lamaran tiba-tiba dari Luzhin.

Pada turnamen catur yang Luzhin ikuti terlibat pula jagoan catur bernama Turati (Fabio Sartor)  salah satu musuh bebuyutan Luzhin, keduanya menjadi favorit juara pada turnamen tersebut bahkan dengan mudah terus maju ke babak selanjutnya. Luzhin dikejutkan dengan kehadiran Valentinov (Stuart Wilson) yang pernah mengeksploitasi bakat Luzhin di catur sekaligus memberikan kisah kelam di hidup Luzhin.

Kehadiran Natalia mampu menjadi penyemangat bagi hidup Luzhin namun Luzhin juga harus mengatasi trauma terhadap Valentinov serta masa lalunya. Bagi Natalia sendiri sosok Luzhin bukan hanya seseorang yang mampu membuatnya tertarik tetapi juga seorang pribadi yang harus ia lindungi apalagi setelah Valentinov melakukan tindakan licik pada Luzhin ia semakin tertantang untuk melindungi Luzhin.

Luzhin kemudian divonis dokter ada kelainan di otaknya yang berpengaruh pada ketidak stabilan mentalnya, Dokter kemudian menyarankan Natalia untuk menjauhkan Luzhin dari catur karena kecanduan Luzhin terhadap catur bisa mengakibatkan resiko bagi hidup Luzhin. Natalia pun harus memilih menjauhkan catur dari hidup Luzhin atau membiarkan Luzhin tetap terobsesi pada catur dan kedua pilihan itu sama-sama memiliki resiko yang memilukan pada Natalia.

John Turturro sebagai Luzhin (sumber: www.themoviedb.org)
John Turturro sebagai Luzhin (sumber: www.themoviedb.org)
Film ini diangkat dari buku karya Vladimir Nabokov dan diskenariokan Peter Berry, untuk kursi penyutradaraan diduduki Maureen Gorris. Dengan jalinan cerita yang cukup kuat film ini cukup membuat hati teriris melihat dua orang anak manusia yang saling mencintai namun harus berjuang menghadapi rintangan dengan caranya masing-masing meskipun tragis, sayangnya karena kisah cinta yang lebih banyak diangkat sehingga cerita tentang catur jadi sedikit terkubur meskipun sudah memberikan ruang yang cukup untuk mengeksplorasi tentang turnamen catur sayangnya tidak berhasil memberikan sensasi dalam dunia catur. 

Akting Emily Watson sebagai Natalia yang rela melawan semua rintangan hanya untuk mencintai seorang lelaki yang begitu terobsesi dengan catur cukup menawan, emosi yang terpancar dari raut muka dan tatapan mata cukup kuat bahkan untuk menghadirkan kepiluan ia tidak mengobral tangisan sehingga yang terlihat hanya air mata dan itu sangat natural. John Turturro juga sangat baik untuk menghadirkan karakter Luzhin yang begitu adiktif pada catur namun berusaha untuk menjadi pria dewasa di depan Natalia, meskipun Turturro belum bisa melafalkan dialek Rusia dengan baik namun dengan gestur dan caranya bertingkah mampu menghadirkan gambaran seorang jawara catur yang begitu kuat. Stuat Wilson sebagai Valentinov si tokoh antagonis juga tampil bagus sehingga membuat rasa jengkel terhadap sikap eksploitatifnya pada Luzhin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun