Film ini merupakan film besutan ketiga Ernest Prakasa, tetap dengan basicnya sebagai stand-up komedian (komika) sehingga banyak adegan dan dialog yang penuh candaan khas komika.
Bahkan scene sedih pun terlihat begitu natural dan tak berlebihan, begitu juga ritme ceritanya mengalir dengan baik dan mudah dipahami apa yang ingin disampaikan cerita itu, kekurangan film ini ada pada konflik yang diceritakan terasa kurang kuat dan tidak mampu memperdalam karakter yang terlibat konflik sehingga cenderung datar.
Skenario cerita hasil kolaborasi pasangan Ernest Prakasa-Meira juga diperkuat dengan panorama beberapa tempat wisata alami di Sumba yang mungkin banyak dari kita yang belum pernah mengunjunginya.
Adinia Wirasti yang tampil baik di film Cek Toko Sebelah (2016) karya Ernest Prakasa sebelumnya kembali memberikan performa apik dan natural sebagai ibu yang terjebak kesibukan dan kurang dekat dengan putrinya, Aurora Ribero yang merupakan pendatang baru juga berakting tidak mengecewakan sebagai anak yang penuh bakat namun haus kasih sayang ibu, untuk unsur komedinya berhasil dieksekusi oleh Ernest Prakasa, Arie Kriting, Abdur Arsyad, Dodhit Mulyanto plus beberapa komika yang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H