Mohon tunggu...
Ram Tadangjapi
Ram Tadangjapi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cuma senang menulis

Kutu Buku, Penggila Film, Penikmat Musik

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Resensi Film Nostradamus (1994)

12 September 2018   16:13 Diperbarui: 12 September 2018   16:47 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tcheky Karyo sebagai Nostradamus (sumber: www.movpins.com)

I have seen paradise. There is a future beyond the Earth.

Nama Nostradamus memang penuh kontroversi, melalui ramalan-ramalan yang ia buat beratus-ratus tahun yang lalu ia kemudian mampu menebak sejumlah kejadian penting di dunia. Ia juga dikenal sebagai seorang penyair, dokter sekaligus ilmuwan. Sayangnya kisah hidup Nostradamus belum banyak diangkat ke layar lebar, film ini adalah salah satu dari yang sedikit itu.

Dikisahkan sejak kecil Nostradamus sudah mulai bisa melihat hal-hal yang tidak dimengertinya melalui mimpi, ia belum mampu menerjemahkan arti dari penglihatannya itu, selain itu dia pun harus melihat bagaimana hegemoni Gereja dalam melakukan inkuisisi yang belum bisa ia pahami.

Nostradamus dewasa (Tcheky Karyo) kemudian masuk ke sebuah Universitas di kota Montpellier dan mengambil jurusan kedokteran, Nostradamus dikenal sebagai mahasiswa yang pintar namun sering melakukan perdebatan dengan pengajar soal teori teori kesehatan yang dianggap Nostradamus sudah usang.

Nostradamus juga melakukan serangkaian pengobatan terhadap pasien penyakit pes melawan metode pengobatan usang yang banyak dilakukan dokter saat itu, kegiatan ini kemudian membawa Nostradamus harus menghadapi pihak Gereja.

Nostradamus kemudian mendapatkan panggilan untuk menjadi asisten Prof. Scalinger (F. Murray Abraham) seorang ilmuwan terkenal saat itu. Ternyata kehadiran Nostradamus tidak disukai oleh Marie (Julia Ormond) yang merasa lebih berhak jadi asisten Prof. Scalinger karena dia yang mendampingi Prof. Scalinger sejak awal. Lambat laun ketidaksukaan Marie ke Nostradamus berubah menjadi cinta, hingga keduanya sepakat untuk menikah.

Melalui Scalinger, Nostradamus bisa lebih mengontrol dan memahami sedikit demi sedikit tentang penglihatan yang selalu mengganggunya. Scalinger juga membawa Nostradamus untuk membaca banyak naskah yang bertentangan dengan teori yang dipakai pihak Gereja saat itu. Wabah pes kemudian menyerang kembali yang juga merenggut nyawa Marie dan bayinya, Nostradamus yang merasa kehilangan kemudian mencari tempat baru.

Nostradamus tiba di kota Salon dimana ia kemudian membuka klinik kedokteran, kegiatan ini kemudian mempertemukannya dengan Anne (Assumpta Serna) dan membuka kembali hati Nostradamus kembali. Kehidupan Nostradamus bergairah lagi bahkan ia mencatat penglihatan-penglihatan yang ia rasakan, catatan-catatan tersebut ia bukukan lalu dipublikasikan. Buku ini kemudian membuat Nostradamus harus berhadapan dengan pihak kerajaan yang menganggap ramalan tersebut bohong, serta pihak Gereja yang menganggapnya ikut kegiatan setan dan bid'ah.

Tcheky Karyo sebagai Nostradamus (sumber: www.movpins.com)
Tcheky Karyo sebagai Nostradamus (sumber: www.movpins.com)
Saya harus jujur mengatakan film ini sangat mengecewakan, sang sutradara Roger Christian sudah berusaha untuk menyajikan tontonan bagus namun sayangnya konsep cerita masih sangat mentah sehingga penggarapannya begitu mengecewakan meskipun tidak bisa dikatakan buruk.

Tcheky Karyo gagal menjadikan karakter Nostradamus lebih hidup, di beberapa scene ia terlihat kehilangan gestur dan emosi untuk menggambarkan apa yang dirasakan Nostradamus. F. Murray Abraham juga tidak bisa menjadi pembeda, bahkan terkesan penampilannya tidak kuat untuk memberi pengaruh pada keutuhan cerita.  Untungnya Julia Ormond dan Assumpta Serna bisa memberikan sesuatu yang berbeda melalui penampilan mereka yang bergairah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun