Mohon tunggu...
Ram Tadangjapi
Ram Tadangjapi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cuma senang menulis

Kutu Buku, Penggila Film, Penikmat Musik

Selanjutnya

Tutup

Film

Resensi Film "Denial" (2016)

6 September 2018   23:18 Diperbarui: 6 September 2018   23:24 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: www.rorypnm.com)

War, the deniers say, is a bloody business. There's nothing special about the Jews, they're not unique in their suffering. They're just everyday casualties of war.

Perang Dunia ke-2 tidak bisa dilepaskan dari peristiwa pembantaian (holocaust) ribuan bahkan jutaan warga keturunan Yahudi yang dilakukan oleh Nazi di Jerman. Pembantaian dengan menggunakan gas beracun di beberapa kamp (yang paling terkenal adalah kamp Auschwitz) menjadi salah satu catatan hitam tragedi kemanusiaan pada perang dunia ke-2.

Deborah E. Lipstadt (Rachel Weisz) seorang dosen sekaligus sejarawan selalu mengangkat isu tragedi pembantaian warga keturunan Yahudi di era perang dunia ke-2 di dalam tulisannya. Ia juga mengkritik keras sejarawan David Irving (Timothy Spall) yang menganggap isu tersebut hanyalah ilusi atau khayalan dari warga keturunan Yahudi, kritikan Deborah tersebut kemudian membuatnya berurusan dengan hukum karena David Irving menuntutnya dengan tuduhan pencemaran nama baik.

David menuntut Deborah di pengadilan tinggi London, Inggris dimana sistem hukum di Inggris menganut sistem si tertuduhlah yang harus mencari bukti untuk disampaikan di pengadilan. Deborah kemudian menghubungi Anthony Julius (Andrew Scott) seorang pengacara dengan reputasi mengagumkan di London, Anthony kemudian membentuk tim pengacara untuk mendampingi Deborah dan menunjuk pengacara senior Richard Rampton (Tom Wilkinson) sebagai juru bicara tim pengacara tersebut saat di ruang sidang.

Deborah harus beradaptasi dengan strategi serta cara kerja tim pengacara bentukan Anthony, ia juga harus memahami cara berpikir Richard dalam menangani kasus yang sering membuat Deborah ragu dan khawatir.

Deborah berusaha melihat kasus yang dihadapinya bukan lagi kasus pribadi melainkan menyangkut para korban tragedi pembantaian sekaligus membongkar kebohongan David Irving yang terus mempropagandakan teori penyangkalan peristiwa pembantaian warga keturunan Yahudi saat perang dunia ke-2.

Rachel Weisz sebagai Deborah Lipstadt (sumber: www.lemonvie.com)
Rachel Weisz sebagai Deborah Lipstadt (sumber: www.lemonvie.com)
Film arahan Mick Jackson ini diangkat dari kisah nyata Deborah Lipstadt, dengan plot cerita sederhana namun mampu memberikan sedikit pemahaman baru tentang peristiwa pembantaian warga keturunan Yahudi saat perang dunia ke-2. Sayangnya di bagian endingnya kehilangan greget dan cenderung dipaksakan.

Rachel Weisz berhasil memainkan karakter Deborah Lipstadt yang begitu yakin pada data yang ia tulis dan harus melepaskan egonya saat menghadapi kasus pencemaran nama baik, ia mampu menampilkan emosi marah, kecewa, dan juga optimis tanpa banyak dialog-dialog panjang. 

Tom Wilkinson juga tampil baik sebagai pengacara Richard Rampton yang teliti, bijak, serta lugas saat membela kliennya. Jangan lupakan Timothy Spall yang mampu menampilkan karakter David Irving si sejarawan yang memegang kuat teori penyangkalan dan terus menolak dikatakan rasis sekaligus anti semit. Performa akting ketiga cast utama tersebut menjadi penguat film ini.

Meskipun film ini banyak menuai review positif namun ternyata tidak masuk ke dalam radar penilaian beberapa event penghargaan bergengsi perfilman terutama di ajang Golden Globes Awards dan Academy Awards tahun 2017.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun