Resensi Film "The Basketball Diaries" (1995)

All I've been doing is reading this diary wondering how the hell I'm still alive?

Jim Caroll (Leonardo DiCaprio) punya banyak talenta yang membuat orang-orang kagum padanya. Dia pandai menulis bahkan ia menuangkan semua pemikirannya kedalam sebuah buku tulis yang selalu ia bawa kemana-mana, ia juga pemain andalan di tim basket sekolahnya yang dikenal sebagai salah satu tim basket terbaik didaerahnya. Namun Jim dikelas bukanlah murid yang menonjol bahkan ia lebih terlihat sebagai murid yang badung.

Bersama tiga orang rekannya, Mickey (Mark Wahlberg) si temperamen, Pedro (James Madio) si pengutil, dan Neutron (Patrick McGaw) si bijak. Mereka selalu melakukan kenakalan khas anak muda yang sedang tumbuh menjadi dewasa. Suatu ketika Jim yang ikut-ikutan temannya mulai mengenal narkotika, meskipun pada awalnya Jim yakin ia bisa mengendalikan dirinya namun ternyata ia tak mampu.

Lambat laun Jim mulai kecanduan dengan narkotika, bahkan pada sebuah pertandingan penting sebelum bertanding ia, Mickey, dan Pedro sempat menelan pil heroin, Neutron yang melihat kejadian tersebut mengingatkan mereka bertiga soal kemungkinan buruk yang bakal terjadi yang tidak didengar oleh ketiganya. Alhasil dalam pertandingan itu Jim dan Mickey justru tidak bisa mengendalikan kesadaran mereka sehingga merusak permainan tim, setelah diketahui bahwa Jim, Mickey, dan Pedro mengkonsumsi obat-obatan mereka pun dikeluarkan dari sekolah.

Pasca dikeluarkan dari sekolah Jim semakin tidak terkontrol, ia bahkan diusir dari rumah oleh ibunya (Lorraine Bracco) karena tidak sanggup melihat Jim yang kecanduan narkotika. Jim bersama Mickey dan Pedro mulai menjalani kehidupan dijalanan, mereka berkali-kali melakukan tindakan kriminal untuk mendapatkan uang yang kemudian mereka gunakan untuk membeli narkotika. Tindakan mereka semakin tidak terkendali sehingga mengakibatkan Pedro tertangkap polisi saat mereka merampok sebuah toko dan Mickey terciduk saat ia dan Jim tanpa sengaja membuat seorang pengedar langganan mereka terbunuh.

Jim semakin kehilangan tempat perlindungan bahkan ia tak bisa lagi kembali kerumahnya juga kehilangan kepercayaan dari Reggie (Ernie Hudson) yang sempat menolongnya. Jim pun kehilangan inspirasi menulis dan harus melihat impiannya menjadi pemain basket terkenal pudar, bahkan ia hanya bisa menjadi penonton saat Neutron mulai dikenal sebagai pemain basket muda potensial.

Leonardo DiCaprio sebagai Jim Carroll (sumber: www.tunefind.com)

Narkotika bisa merusak impian sempurna, itu salah satu pesan dari film ini. Jim Carroll yang punya banyak bakat akhirnya hancur hidupnya karena narkotika, film yang diangkat dari biografi Jim Caroll ini cukup mengalir ceritanya hanya sayangnya menjelang akhir film ceritanya agak tersendat bahkan endingnya terasa kurang kuat. Film arahan Scott Kalvert ini mampu menggambarkan kondisi para pecandu yang kehilangan akal sehat dengan tubuh yang ringkih, begitu juga keadaan lingkungan tempat Jim tumbuh lalu menggelandang cukup tergambarkan dengan baik.

Akting Leonardo DiCaprio juga cukup menawan apalagi saat ia harus meraung-raung menahan sakaw-nya cukup menyayat hati, bisa dibilang aktingnya difilm ini membuat Leonardo DiCaprio mulai dilirik oleh sineas-sineas ternama, Mark Wahlberg pun cukup baik memainkan karakter Mickey yang temperamen dan sering bertindak emosional. Leo dan Mark menjadi salah satu kekuatan film ini karena akting mereka.