I've got to go to my home
Hector (Robin Williams) harus menjalani reinkarnasi berkali-kali untuk menemukan arti menjadi manusia sesungguhnya.
Pada reinkarnasi pertama Hector menjadi manusia gua bersama Deidre, istrinya (Kelly Hunter) beserta kedua anaknya. Namun kebahagiaan mereka harus terberai setelah datang sekelompok perampok menyatroni gua mereka, Hector yang dicekam ketakutan hanya bisa melihat aksi para perampok tersebut yang kemudian juga membawa serta istri dan anak-anaknya.
Di kehidupan selanjutnya Hector menjadi budak pada orang kaya bernama Lucillus (John Turturro), ia juga terlibat asmara dengan Thalia (Grace Mahlaba). Suatu ketika Lucillus mendapat masalah karena ia tak mampu membayar utangnya pada seorang kreditor, Lucillus lalu dipaksa meminum racun namun sebelum melakukannya ia meminta Hector untuk menemaninya minum racun. Hector lebih memilih meninggalkan majikannya dan juga meninggalkan Thalia untuk mencari jalan yang lain.
Reinkarnasi ketiga Hector menjadi prajurit Skotlandia yang pulang dari berperang, ia kemudian singgah di kota Roma untuk belajar agama. Di kota Roma ia kemudian tertarik pada Beatrice (Anna Galiena), namun ketika Beatrice meminta Hector untuk menikahinya Hector lagi-lagi memutuskan untuk pergi bahkan ia pun melupakan niatnya untuk memperdalam agama.
Di kehidupan yang keempat Hector ada di era Renaissance, dimana ia menjadi bangsawan portugis yang kapalnya terdampar di pantai Afrika. Sekelompok bangsawan yang dikepalai Dom Paulo (Hector Elizondo) berusaha menegakkan kehidupan mereka layaknya di suasana normal, padahal para bangsawan dan juga budak-budak mereka sama-sama menderita di tepi pantai. Hector yang merasa semuanya tidak berguna apalagi wanita yang dikaguminya mengacuhkannya kemudian memilih meninggalkan kelompoknya.
Dikehidupan kelima Hector ada di masa modern, dimana ia menjadi seorang pria yang berusaha meraih kembali hati dua orang anaknya yang terpisah darinya setelah bercerai.
Perkara akting mendiang Robin Williams cukup baik menampilkan 5 karakter Hector di era yang berbeda-beda, ia mampu memperlihatkan kerapuhan serta kepengecutan seorang Hector melalui ekspresinya meskipun dari segi dialog lagi-lagi penonton harus berpikir keras memaknainya.