What happened to us?
Nancy Green (Catherine Keener) orang tua tunggal yang bisa dibilang mengalami disfungsi dalam menjalankan perannya sebagai ibu. Nancy memiliki empat orang anak, yaitu Madeline (Annie Starke) anak tertua yang tidak tahu caranya menghadapi adik-adiknya, Elisa (Riley Keough) anak kedua yang mempunyai hubungan buruk dengan Nancy, Maxwell (Anton Yelchin) putra satu-satunya yang mengalami masalah pada orientasi seksualnya, dan Lily (Kaitlyn Dever) si bungsu yang punya kecenderungan bipolar.
Lily yang harus secara rutin menemui psikiater untuk meredam bipolarnya mengalami gejolak dalam dirinya disaat dia melihat kondisi keluarganya yang tidak seperti bayangannya serta masa puber yang terus menggoda hasratnya. Sementara Nancy untuk mengatasi rasa frustasinya karena Maxwell tiba-tiba pergi tanpa pesan serta Elisa yang memilih tinggal berjauhan dengan Nancy, ia lebih banyak berkomunikasi dengan Joanne (Maya Rudolph) temannya yang lama hidup sendiri.
Suatu ketika Lily menemukan buku harian Elisa yang mengungkapkan banyak rahasia kelam Elisa sewaktu kecil, Lily kemudian mencoba menanyakan peristiwa tersebut ke ibunya namun ibunya ternyata tidak tahu apa-apa. Madeline sendiri selalu mencoba memperhatikan keadaan Lily yang kemudian tidak terlalu ditanggapi oleh Lily.
Maxwell yang pergi dari rumah bisa ditemukan oleh pihak kepolisian namun ternyata ia memilih untuk tinggal di rumah Elisa dan tidak kembali ke rumah ibunya, ternyata kehadiran Maxwell di rumahnya membuat Elisa menyadari bahwa ada yang hilang dari dirinya, ia kemudian mengantar Maxwell pulang kembali ke rumah ibunya sekaligus mencoba membuka diri untuk keluarganya.
Menurut saya film ini tidak tahu kemana arah cerita yang ingin disampaikan, kelima cast utama punya cerita sendiri-sendiri yang cukup besar sehingga tidak ada plot utama yang bisa membuat film kuat. Secara tema cukup bagus yaitu tentang trauma keluarga serta tanggung jawab orang tua yang gagal dijalankan, namun karena terlalu banyak tokoh yang bercerita akibatnya film arahan Peer Pedersen ini menjadi kurang menggigit.
Film ini bisa dijadikan pilihan saat kita ingin menikmati film-film bertema psikologis dan tidak mau yang ceritanya berat, namun jangan berharap banyak saat menontonnya.
Info tambahan film ini adalah salah satu dari tiga film terakhir Anton Yelchin yang dirilis setahun setelah kematiannya akibat kecelakaan pada tahun 2016